Ambon (ANTARA News) - Manager Pelaksana Harian PT.Pelni Cabang Ambon Djasman mengatakan, ada 11 kapal milik PT.Pelni yang akan melayani angkutan lebaran 1439 Hijriah tahun 2018 di kawasan timur Indonesia (KTI).

"Sebenarnya kapal Pelni yang selama berlayar di kawasan Timur Indonesia dan menyinggahi pelabuhan Ambon hanya delapan kapal, hanya saja dengan adanya angkutan lebaran dengan rekayasa trayek maka PT.Pelni Cabang Ambon mendapat tambahan tiga kapal lagi, masing-masing KM. Tatamailau, KM. Gunung Dempo, dan KM. Cerimai," ujarnya di Ambon, Selasa.

Sedangkan delapan kapal yang selama ini menyinggahi pelabuhan Ambon yakni KM Dorolonda, KM Tidar, KM Ngngapulu, KMDobonsolo, KM Sirimau, KM, Leuser, KMSangiang, KM Pangrango.

"Jadi untuk lebaran tahun 2018, PT.Pelni cabang Ambon mendapatkan tambahan tiga kapal, padahal ketiga kapal itu juga selama ini melayani rute yang lain," ujarnya.

Seperti KM. Gunung Dempo dalam pelayaran selama ini dari Makasar langsung Sorong (Papua Barat) tidak menyinggahi Ambon, begitu juga Cerimai biasanya dari Makasar-Bau-Bau langsung Sorong, begitu juga KM.Tatamailau rute pelayaran dari barat langsung Tual, dan dari Tual langsung Ternate (Maluku Utara) dan sebalinya, tidak pernah lagi menyinggahi pelabuhan Ambon.

Terkait dengan harga tiket masih tetap sama , tidak ada perubahan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Hanya saja jadwal kapal sewaktu-waktu bisa berubah sebab sekarang ini situasi dan kondisi ekstrim, jadi kurang bersahabat.

Djasman mencontohkan kapal Perintis Sabut Nusantara 48 yang hingga kini masih bersandar di pelabuhan Saumlaki selama empat hari dari tanggal 18 Mei 2018, karena ada peringatan dari BMKG terkait perkiraan ombak yang terjadi sekarang ini dengan ketinggian berkisar antara dua hingga empat meter.

Dia menambahkan, kebijakan pelayaran tetap mengaju pada putusan dari Departemen Perhubungan yakni waktu pelaksanaan angkutan lebaran ini mulai H-15 hingga H+15.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018