Nunukan, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Kepala Polres Nunukan, AKBP Jepri Yuniardi, mengajak masyarakat mencegah aksi terorisme dan paham radikalisme dimulai dari keluarga terlebih dahulu. "Aksi-aksi terorisme saat ini sangat berbeda dengan kasus yang sama yang dilakukan kelompok terorisme," katanya, di Nunukan, Senin.

Saat ini tujuan utamanya adalah membunuh manusia yang dipahaminya sebagai bentuk amaliyah sehingga terkesan membabibuta dengan target tertentu. Aksi bom bunuh diri sebelumnya dilakukan kelompok Jamaah Islamiyah yang berafiliasi dengan Al Qaedah dengan target sasaran negara barat atau warga asing.

Sedangkan aksi terorisme sekarang ini dari kelompok Jamaah Anshorut Daulah berafiliasi dengan ISIS. Kelompok-kelompik ISIS ini menargetkan membunuh seluruh kelompok yang dianggap tidak sepaham dengan sebutan kafir.

Oleh karena itu, Yuniardi menyatakan, semua elemen masyarakat memiliki peran dalam mencegah terjadinya aksi-aksi terorisme dan paham-paham radikalisme.

Pada kesempatan sama, Komandan Kodim 0911/Nunukan, Letnan Kolonel Czi Abdillah Arif, mengutarakan, masalah aksi terorisme telah menjadi perhatian bersama. Ia juga mengakui, aksi-aksi terorisme saat ini jauh berbeda sebelumnya baik dari target maupun kelompoknya. Arif juga mengajak kepada masyarakat agar rasa peduli kembali ditingkatkan agar tidak apatis dengan keadaan sekitarnya.

Kemudian perlunya mengaktifkan kembali pos siskamling sebagai bagian dari cegah dini terhadap terorisme. Selain itu, peran aparat TNI dan kepolisian bekerja sama dengan elemen masyarakat dalam mendeteksi dini terkait dengan paham-paham terorisme ini.

Pewarta: Rusman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018