Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Koordinator Maritim, Rizal Ramli, memuji mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibraham, saat keduanya bertemu di Grand Melia, Jakarta, Minggu malam (20/5/2018). "Saya bahagia bahwa Datuk Anwar Ibrahim sudah kembali  bebas, merdeka," ujar Ramli, dalam keterangannya, Senin.

Ia menilai, perjuangan Ibrahim untuk malaysia selama ini sangat luar biasa. Bahkan, tokoh politik Malaysia ini bisa dikatakan sebagai intelektual terkemuka di Asia Tenggara. "Luar biasa, bagaikan Nelson Mandela, Anwar memiliki courage untuk memaafkan," ujar tokoh nasional, yang akrab disapa RR ini.

Lebih jauh, Ramli yang mencalonkan diri menjadi presiden 2019 ini mengatakan bahwa saat ini, Malaysia dipimpin dua pemimpin bijak dari generasi yang berbeda, yakni Mahathir Muhammad dan Ibrahim. Ia yakin di bawah kepemimpinan mereka Malaysia akan lebih maju ''Malaysia akan lebih hebat,'' katanya.

Ramli menyebut Ibrahim adalah tokoh oposisi dan reformis Malaysia yang tahan banting yang harus menjadi contoh teladan bagi  kaum muda dan reformis muda, bagaimana mesti menjaga militansi dan semangat juang di tengah segala derita, cobaan dan kesulitan. Ibrahim mulai menohok kemapanan arus utama penguasa di Malaysia tidak lama setelah reformasi terjadi di Indonesia pada 1998, dimana saat itu Soeharto mengundurkan diri dari kursi kepresidenan, pada 21 Mei 1998. Akan tetapi, Ibrahim menemukan perlawanan keras dari penguasa Malaysia saat itu, dan dia dipenjara atas tuduhan di luar ranah politik.

"Datuk Anwar adalah sahabat dan reformis yang mendapat dukungan masyarakat madani di Indonesia,'' kata Ramli.

Tak hanya itu, jebolan ITB ini mengaku dalam pertemuan tersebut mengaku berdiskusi dengan Ibrahim seputar ekonomi, politik, dan hukum kedua negara. Bahkan, isu reformasi di Indonesia pun tak luput dari pembahasan saat itu. Kata Ramli, dia dan Ibrahim mencoba mengenang soal masa-masa reformasi di Indonesia dan Malaysia yang  mereka anggap mengesankan.  Anwar menyatakan banyak mengenal tokoh di Indonesia saat masa reformasi, bahkan Ibrahim sudah bertemu mantan Presiden BJ Habibie.

Dalam hal ini, Ibrahim menyampaikan bahwa perubahan di Malaysia tengah berlangsung. Ia menyampaikan kegembiraannya bisa bersua Ramli, tokoh nasional yang dulu pernah menjadi menteri koordinator perekonomian pada era Presiden Gus Dur itu.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018