Yogyakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan empat pesawat koleksi terbaru Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Selasa.

Empat pesawat terbang yang diresmikan terdiri dari Pesawat C-130 Hercules, Pesawat Fokker 27 TS, II Yusin II-14 Avia, dan F-4 Hawker Hunter.?

"TNI AU ingin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh senior yang telah rela mengorbankan dirinya untuk bergabung dalam TNI AU demi menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Nilai-nilai itu yang kita angkat dan persembahkan dengan mengabadikan alutsista yang pernah digunakan untuk mempertahankan NKRI," kata Hadi Tjahjanto.

Pesawat C-130 Hercules merupakan Herky seri B pertama yang dimiliki Indonesia. Lalu Fokker 27 TS yang merupakan pesawat angkut pengganti pesawat C47 Dakota.

Selanjutnya Ilyusin Il-14 Avia pesawat angkut taktis militer. Dan F-4 Hawker Hunter adalah pesawat tempur milik Belanda tapi memiliki keterkaitan sejarah dengan Indonesia saat masa Trikora di Irian Barat.

"Pesawat F-4 Hawker Hunter bukan pesawat milik RI, dulu rencananya sebagai calon musuh (saat operasi Trikora) di udara, tetapi mereka tidak pernah bertemu di udara. Sehingga di sini saya sandingkan dengan calon lawannya Pesawat MIG 21 karena memiliki keterkaitan sejarah," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI juga meresmikan Museum Engine R.Ahmad Imanullah yang berada di dalam kawasan Museum Dirgantara Mandala. Museum Engine ini menyimpan 36 mesin pesawat berbagai jenis seperti mesin pesawat latih, helikopter, pesawat angkut dan pesawat tempur.

Baca juga: Rombongan Panglima TNI dikawal empat F-16 di atas Natuna

Baca juga: Panglima TNI: Bersama Polri ciptakan pilkada damai

Baca juga: Kasau: Museum Dirgantara menuju terbesar di Asia Tenggara


Hadi Tjahjanto berharap penambahan koleksi pesawat dan Museum Engine ini bisa menjadi wahana visualisasi yang dapat digunakan untuk edukasi, rekreasi dan inspirasi bagi generasi penerus.

"Generasi penerus tidak akan pernah tahu sejarah jika kita tak menghadirkan benda-benda sejarah, generasi penerus tidak akan mau menghargai sejarah jika tidak mengetahui sejarah bangsanya," kata dia.

Oleh sebab itu, Hadi mengatakan saat pertama dirinya menjabat sebagai KSAU yang pertama ia sentuh adalah sejarah.

"Agar generasi penerus mampu melihat sejarahnya sendiri dan memiliki kebanggaan bahwa Indonesia pernah menjadi terbesar angkatan udaranya di Asia Tenggara. Sejarah ini tidak pernah bisa dihapus, berlangsung pada masa lalu, dan saat ini kita harus mengabadikannya," kata Hadi.

Hadir dalam acara peresmian ini yakni jajaran pejabat Mabes TNI serta keluarga besar Ademau 86 (Alumni AAU 86), Herky Family (Hercules), Kalong Family (Fokker), dan Avia Family (Avia).

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018