Madiun (ANTARA News) - Ahli kesehatan dr Rony Antonius P Tamba Sp.A. M.Si. Med menyatakan pemberian nutrisi dan stimulasi yang baik dan seimbang akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak di usia periode emasnya yang dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.

"Dalam memacu tumbuh kembang anak, nutrisi dan stimulasi harus seimbang. Tidak boleh salah satu dominan, keduanya harus bareng," ujar dr Rony selaku Kepala Klinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Santa Clara Madiun, di Madiun, Minggu.

Menurut dia, jika seorang ibu lebih mengutamakan pemberian stimulasi dari pada nutrisi kepada sang anak, maka si anak tersebut akan gampang sakit.

"Hal itu karena pertahanan tubuh sang anak tidak maksimal menyusul minimnya nutrisi yang diberikan orang tua," kata dia.

Demikian juga, jika sang anak hanya mendapatkan nutrisi tapi minim stimulasi, maka sang buah hati akan mengalami keterlambatan perkembangan.

Yang terjadi adalah kasus bayi terlambat berkemampuan berdiri, berjalan, maupun terlambat berbicara. Karena itu, nutrisi dan stimulasi harus diberikan seimbang, utamanya oleh orang-orang terdekat.

"Banyak orang tua merasa wajar jika bayinya terlambat berjalan atau berbicara. Hal itu disamakan dengan kondisi orang tua waktu kecil dulu. Para orang tua baru sadar akan keterlambatan tersebut setelah usia anaknya mencapai lebih dari dua tahun," kata Rony.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar anak dapat dilakukan dengan memberikan nutrisi yang lengkap antara karbohidrat, protein, lemak, juga vitamin. Selain itu, mengasuh dengan kasih sayang, perlindungan, rasa aman, perhatian, dan penghargaan.

Tak kalah pentingnya adalah memberikan imunisasi dan stimulasi berupa permainan yang merangsang panca indra, dan gerak motorik. Ia menilai tidak semua keterlambatan disebabkan karena gangguan atau penyakit.

Baca juga: Empat hal agar anak tumbuh dan berkembang optimal

Selanjutnya, memantau pertumbuhan anak yang dapat dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang badan, dan lingkar kepala. Hal itu bisa dilakukan di posyandu, puskesmas, maupun klinik tumbuh kembang anak, seperti yang ada di Rumah Sakit Santa Clara Madiun.

Ia menjelaskan, layanan baru klinik tumbuh kembang anak tersebut merupakan wujud kepedulian Rumah Sakit Santa Clara Madiun dalam hal tumbuh kembang anak-anak Indonesia, khususnya di Kota Madiun dan sekitarnya. Di klinik tersebut, orang tua bisa mendapatkan layanan konsultasi tumbuh kembang anak, pijat bayi, terapi bicara, fisioterapi, gizi, laktasi, dan imunisasi.

"Saya nilai ibu-ibu di Madiun sudah memiliki pengetahuan yang lebih tentang pentignya memperhatikan tumbuh kembang anak sejak dini. Di sinilah klinik ini hadir untuk memberi wadah para ibu yang peduli perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga bisa mendeteksi, menghindari, dan mencari solusi kemungkinan ganggguan yang muncul sejak dini," kata dia.

Upaya memantau perkembangan anak secara teratur di posyandu atau klinik tumbuh kembang anak juga bertujuan untuk mencegah gizi buruk yang masih rawan terjadi di Indonesia.

Baca juga: Hati-hati dalam 1.000 hari pertama anak
Baca juga: Tak perlu suplemen jika kebutuhan gizi anak terpenuhi

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018