Magelang (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama membuka seluas-luasnya kerja sama dengan pengusaha maupun Badan Usaha Milik Negara untuk membangun sarana kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, kata Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini.

"PBNU membuka seluas-luasnya kepada pengusaha maupun BUMN untuk bersama NU mewujudkan masyarakat adil makmur sejahtera dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut usai "topping-off" atau peletakan batu terakhir pembangunan Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon di Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Ia menuturkan dari sekian banyak yang ditawarkan dan mengajak untuk kerja sama, di bidang kesehatan sudah ada dua, yakni Wika dan Lippo Group.

Terkait kerja sama dengan Kelompok Lippo melalui Siloam Hospitals, katanya memang tidak mudah karena menggunakan survei kelayakan yang sangat ketat, jika lokasi terlalu jauh dari permukiman juga tidak bisa.

Ia menyebutkan sekarang sudah ada delapan rumah sakit NU yang mandiri, antara lain di Surabaya, Jombang, dan Tuban.

Menurut dia, pembangunan rumah sakit bekerja sama dengan Siloam baru pertama di Tegalrejo Magelang ini dan akan ditambah dua lagi di Cirebon dan Malang.

Ia mengatakan kerja sama dengan Wika juga akan membangun tiga titik rumah sakit, pada akhir Maret 2018 akan dibangun RSU di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia mengatakan pada Muktamar ke-33 NU di Jombang tugas NU adalah melakukan peningkatan kualitas huidup warga terutama dalam tiga bidang, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi.

"Sangat tepat hari ini Lippo grup bersama Syubbanul Wathon bekerja sama dengan PBNU memiliki kepedulian untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat mengingat ketersediaan rasio dokter masih jauh sekali. Kalau melihat indeks pembangunan manusia atas tiga unsur pendidikan kesehatan dan ekonomi, faktor kesehatan ini masih sangat bermasalah maka PBNU akhir-akhir ini kegiatannya mendirikan perguruan tinggi, sekolah, madrasah, dan RS NU," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018