Lombok Barat, NTB (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membentuk pasar syariah di Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, yang merupakan satu-satunya pasar sejenis di seluruh Nusa Tenggara Barat.

Pendirian pasar syariah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat berbasis islami, yang menerapkan pengelolaan dengan sistem simpan-pinjam dan iuran relatif murah.

"Dengan terbentuk pasar syariah, dapat mendorong kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas masyarakat," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat H Lalu Saswadi, saat meninjau pasar syariah di Desa Dasan Baru, Kamis.

Pengelolaan pasar syariah tersebut melalui koperasi syariah, sehingga dalam pembagiannya sesuai dengan syariat Islam.

Dalam pasar syariah tersebut, kata Saswadi, juga didorong penerapan nilai-nilai dan aturan syariat Islam, mulai cara bertransaksi dan segala macam interaksi yang ada di dalamnya, termasuk bebas dari riba dan kecurangan.

"Dengan terbentuk pasar syariah akan menjadi motivasi bagi pasar lain yang ada di Kabupaten Lombok Barat, untuk membuka pasar serta koperasi syariah untuk kemakmuran, keadilan serta untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Menkeu nyatakan Indonesia perlu manfaatkan peluang keuangan syariah

Baca juga: NU ajak masyarakat berinvestasi pasar modal syariah

Baca juga: OJK komitmen kembangkan pasar modal syariah


Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah NTB menargetkan bisa membentuk sedikitnya 500 koperasi syariah pada 2018, yang saat ini sudah terdiri 309 unit.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat I Nyoman Sembah mengaku akan segera menyiapkan nota kesepahaman (MoU), serta regulasi yang akan mengatur hal-hal berkaitan antara pengelola koperasi dengan pemerinah daerah.

Begitu juga dengan pembagian keuntungan yang sesuai dengan prinsip syariah.

"Pembagiannya kita serahkan ke koperasi selaku pengelola. Tidak apa-apa kita dapat sedikit karena semua biaya pemeliharaan dan perbaikan pasar, koperasi yang kita harapkan," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018