Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta perbankan di Indonesia untuk mengucurkan kredit pendidikan guna menunjang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

"Dalam pertemuan dengan perbankan nasional, saya juga sudah menantang perbankan kita untuk mengeluarkan produk kredit pendidikan, atau kalau yang di Amerika biasa mereka namakan `student loan`," kata Presiden dalam sambutannya saat rapat terbatas mengenai Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.

Menurut Presiden, perbankan di Amerika Serikat mengeluarkan jumlah kredit pendidikan tersebut lebih besar dari total pinjaman bagi kartu kredit.

Hal itu dinilai Jokowi dapat dicontoh oleh perbankan Indonesia guna memperbaiki taraf pendidikan bangsa.

"Ini juga salah satu dalam rangka kita investasi di bidang SDM Indonesia supaya masyarakat bisa, semuanya, mengakses kepada pendidikan kita lewat kredit pendidikan," ujar Jokowi.

Presiden berharap agar rumusan kebijakan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dapat rampung pada akhir Maret 2018.

"Sehingga betul-betul ada sebuah perubahan besar dari infrastruktur, investasi di bidang infrastruktur, kemudian masuk ke pekerjaan besar yang berikutnya yaitu investasi di bidang sumber daya manusia," jelas Presiden.

Pada 2018, pemerintah menambah anggaran untuk pendidikan menjadi 20 persen dari total APBN atau senilai Rp444 triliun.

Sementara pada 2017, anggaran tersebut tercatat sebesar Rp426 triliun.


Baca juga: Presiden sebut perbankan nasional terlalu bermain aman

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018