Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencatat hingga malam ini ada 87 nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang melapor bahwa saldo pada rekeningnya telah berkurang secara misterius.

"Semula kemarin ada 33 nasabah BRI yang melapor, hari ini yang melapor ke kepolisian telah bertambah menjadi 87 orang dan bisa jadi akan terus bertambah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Dia mengatakan 87 nasabah BRI melapor ke kepolisian semuanya berasal dari wilayah Kediri, Jawa Timur. 33 orang diantaranya tercatat sebagai nasabah BRI Unit Ngadiluwih dan 54 orang nasabah dari BRI Unit Purwokerto.

"Dua kantor unit BRI itu semuanya berlokasi di wilayah Ngadiluwih, Kediri," katanya.

Menurut Barung, BRI telah memblokir rekening dari semua korban yang telah melapor.

Para nasabah mengaku mengetahui dana dalam rekeningnya berkurang pada 10 dan 11 Maret lalu.

Baca juga: Soal berkurangnya saldo nasabah BRI, ini komentar ketua komisioner OJK

"Korban nasabah BRI ini tiba-tiba menerima pesan singkat yang menginformasikan saldonya berkurang antara Rp500 ribu hingga 10 juta. Padahal mereka sama sekali tidak melakukan transaksi," katanya.

Barung memastikan Polda Jatim telah menurunkan tim dari Sub Direktorat Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk membantu penyelidikan di Kepolisian Resor (Polres) Kediri.

Menurut dia, selain dari pihak kepolisian, BRI juga telah menurunkan tim untuk menyelidiki apa yang sedang terjadi, termasuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Nasabah BRI di Kediri laporkan saldonya berkurang misterius

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018