Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susi Susanti menyatakan mencari pemain yang berjiwa pejuang dan berani mati di lapangan.

"Karena pertandingan sama perang itu sama, pertandingan itu ajang hidup mati kita, karenanya lawan dulu, di medan perang kita enggak tau hasilnya apa sebelum akhir pertempuran," kata Susi kepada Antara di Jakarta, Kamis.

Susi tampaknya menyentil pemain yang tidak bersemangat juang tinggi.

"Yang manja bagi saya enggak masuk hitungan. Jika ingin juara ya harus bertarung dalam pertandingan, istilahnya dia atau saya yang mati," ujar Susi.

Susi menilai pemain Pelatnas harus pantang menyerah sebelum bertanding, karena menurut peraih medali emas Olimpiade ini Pelatnas PBSI adalah awal tantangan mereka untuk membanggakan Indonesia.

"Harus punya mimpi. Sekarang sudah latihan cape-cape, meninggalkan semua, terus mau menyerah ya rugi. Kalau begitu enggak usah masuk Pelatnas, karena ini adalah awal, PBSI bukan tujuan akhir. Kalau tak ada mimpi jangan harap bisa sukses," kata istri mantan pebulu tangkis Alan Budi Kusumah ini.

Pemain yang memiliki semangat pejuang akan menjadi pilihan utama saat Indonesia bertarung pada ajang besar seperti Piala Thomas dan Uber, Asian Games dan Olimpiade, kata dia. Untuk itu, dia tak mau menurunkan pemain yang berstatus utama tapi berleha-leha karena pemain Pelatnas adalah tugas negara.

"Yang dibutuhkan Indonesia itu yang siap bertarung. Kita ini satria, bukan buat diri sendiri, tapi membawa nama negara, masyarakat Indonesia, ini yang harus disadari. Dan kalau menang pun mereka akan menikmati juga," tutup Susi.

Baca juga: Susi nilai regenerasi putri sudah ada peningkatan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018