Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan wakil  ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menantang media masa, dan juga organisasi kegamaan, organisasi profesi, dan NGO, untuk mengadakan jajak pendapat untuk menyaring bakal calon presiden.

"Media massa juga harus ikut membantu dengan menerapkan prinsip jurnalistik tanpa didominasi kepentingan politik pemilik modal," kata dia di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Busyro menilai masyarakat perlu bernisiatif menggelar jajak pendapat secara mandiri karena konvensi calon presiden yang dilakukan sejumlah partai politik disebutnya belum sepenuhnya jujur.

"Mana ada konvensi yang jujur. Pada akhirnya itu hanya sebagai kembang-kembang di etalase demokrasi saja," kata Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum dan HAM ini.

Polling dari masyarakat, menurut dia, akan menjadi alternatif yang menekan dominasi politik uang untuk memengaruhi masyarakat setiap menjelang Pemilu.

"Kalau menang karena `nyogok` (politik uang) maka bukan pemimpin namanya, melainkan telah terjadi manipulasi terhadap hak rakyat untuk memeroleh pemimpin yang jujur," kata dia.

Baca juga: Jokowi, Prabowo capres terkuat 2019, elektabilitas tertinggi tetap Jokowi dan Elektabilitas PDIP dan Golkar tertinggi menurut survei

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018