Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher meminta perguruan tinggi negeri (PTN) bisa menjadi pengampu/penyokong bagi perguruan tinggi swasta (PTS).

"Dalam rangka mendorong supaya swasta punya sarana yang baik, punya kualitas yang memadai, sama atau mirip dengan negeri, ya tentu harus ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah," kata Ahmad Heryawan, dalam keterangan persnya, Jumat.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini menjadi pembicara dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-4/Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Aher menuturkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong agar semua lembaga pendidikan di Jawa Barat, termasuk perguruan tinggi mempunyai dan bisa menghasilkan sumber daya manusia berkualitas.

Khususnya Perguruan Tinggi Swasta atau PTS, Aher menuturkan pihaknya tidak ingin ada keluhan fasilitas dan kualitas dari para mahasiswa yang berkuliah di PTS.

"Oleh karena itu, kita dorong perguruan tinggi swasta pun agar menjadi pilihan yang wajar, pilihan menarik, dan baik yang prestasinya dan kualitasnya tidak kalah dengan sekolah-sekolah negeri," kata Aher.

Untuk itu, lanjut dia, Pemprov Jawa Barat berkomitmen memperhatikan perguruan tinggi swasta yang ada di seluruh Jawa Barat.

Menurut dia, anggaran APBD yang dikucurkan sudah mencapai Rp60-an miliar dan hal ini diharapkan akan mampu membantu sarana dan prasarana, serta bisa meningkatkan kualitas PTS.

"Ada satu hal yang sedang kami perjuangkan supaya kualitasnya terjamin, maka Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Jawa Barat itu mengampu Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Jawa Barat," kata dia.

"Kalau kemudian diampu dengan baik, kualitasnya distandardisasi oleh Perguruan Tinggi Negeri tersebut maka akan bisa kita menentukan di ijazah itu setara dengan Perguruan Tinggi Negeri yang mengampunya," lanjut dia.

Ia menyontohkan Universitas Padjadjaran atau Unpad mengampu sejumlah Perguruan Tinggi Swasta.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018