Depok (ANTARA News) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis mengaku tak melihat masuknya perguruan tinggi (PT) asing sebagai sebuah ancaman, sebab menurut dia hal tersebut merupakan konsekwensi dari menandatangani perjanjian globalisasi.

"Jangan melihat itu ancaman atau tidak ancaman atau segala macam. Karena ada beberapa jumlah jasa termasuk pendidikan yang harus di open," katanya di kampus UI Depok, Jumat.

Menurut Anis, dengan kian dekatnya kepastian masuknya PT asing ke Indonesia, tidak ada reaksi yang lebih baik selain menjadikannya pemicu untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki kualitas universitas-universitas yang sudah ada di Indonesia guna meningkatkan kemampuan daya saing.

"Kalau mengenai pilihan biar masyarakat yang memilih. Dia mau kesana ataupun UI atau universitas lain karena itu sudah globalisasi ya itu sudah borderless," katanya.

(Baca : Pemerintah buka peluang operasi kampus asing di Indonesia)

Di sisi lain, Anis juga menganggap pemeringkatan universitas di tingkat dunia bukan sebagai sebuah target melainkan alat bantu untuk meningkatkan kualitas universitas dalam negeri, termasuk UI.

"Misalnya saat ini berada diposisi A, sehingga tahu apa yang harus kita perbaiki. Jadi bukan target. Karena akhir tujuan utama pendidikan agar anak bangsa menjadi cerdas dan mempunyai Imtak yang kuat," katanya.

(Baca juga: Kampus asing boleh masuk tapi aturannya harus jelas dulu)

(Baca juga: FRI : Tidak usah khawatir dengan perguruan tinggi asing)

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018