Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah pengurus partai politik di Kalimantan Barat, menyatakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sutarmidji-Ria Norsan layak untuk memimpin Kalbar periode 2018-2023.

Ketua DPD Nasdem Kalbar, Syarif Abdullah di Pontianak, Senin, mengatakan, dari hasil survei dan prestasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Ria Norsan berhak dan layak memimpin Kalbar ke depannya.

"Karena jabatan kepala daerah bukan hanya status, tetapi kemampuannya dalam memimpin rakyatnya," katanya.

Sementara, terkait pemekaran provinsi Kapuas Raya, adalah tergantung kemauan politik, karena persyaratannya sudah lengkap. Dan Sutarmidji dan Ria Norsan sangat mendukung pemekaran tersebut.

Hal senada juga diakui oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menyatakan, suatu keadilan bagi masyarakat Kalbar, apabila realisasi pemekaran provinsi Kapuas Raya, sehingga sosok Sutarmidji dan Ria Norsan adalam pemimpin yang mau memperjuangkannya.

Hal itulah, yang mendorong Partai Golkar untuk mengusung pasangan Sutarmidji dan Ria Norsan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur periode 2018-2023.

"Kemudian dua alasan lainnya, yakni elektabilitas, dan tingkat kepuasan publik selama dua periode Sutarmidji memimpin Kota Pontianak, dan begitu juga selama dua periode Ria Norsan memimpin Kabupaten Mempawah yang nilainya di atas 90 persen. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak mendukung pasangan tersebut," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak semua masyarakat Kalbar untuk melepaskan ego pribadi, dengan semangat bersama dalam membangun Kalbar bersama Sutarmidji dan Ria Norsan.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Kalbar, Arief Joni Prasetyo mengatakan, PKS yakin keduanya (Sutarmidji-Ria Norsan) mampu memimpin Kalbar, dan menjadi harapan masyarakat, oleh karenanya mari bersama-sama dalam memenangkannya.

"Insya Allah pasangan Sutarmidji-Ria Norsan bisa membangun Kalbar yang lebih berkeadilan, dari pengalaman dan prestasi-prestasi keduanya," kata Arief.

Pasangan tersebut didukung oleh lima parpol, yakni Partai Golkar sebanyak sembilan kursi, kemudian Nasdem lima kursi, PKS dua kursi, Hanura tiga kursi, dan PKB dua kursi atau totalnya sebanyak 21 kursi.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018