Jakarta (ANTARA News) - Hasil studi yang dilakukan para ahli menunjukkan bahwa orang dengan otak encer cenderung lebih sering mengumpat.

Para ilmuwan dari Universitas Rochester bertanya pada 1.000 orang mengenai 400 perilaku umum dan menemukan hubungan antara kepintaran dan umpatan.

Selama studi, semua partisipan ditanya seberapa sering mereka melakukan 400 perilaku itu, seperti dilansir Independent.

Mereka dengan tingkat intelektual lebih tinggi cenderung lebih sering mengumpat, makan sarapan pedas dan berjalan-jalan di rumah tanpa busana.

Ekstrovert senang mengemudi dalam kecepatan tinggi, berjudi, melontarkan candaan jorok dan banyak minum.

Studi itu mengeksplorasi rumitnya hubungan tipe kepribadian dengan perilaku yang dianggap berkaitan.

Temuan itu dipulikasikan di jurnal Personality and Individual Difference.

Studi lain sebelumnya menemukan bahwa orang yang bisa menyebut paling banyak sumpah serapah dalam semenit cenderung mendapat nilai lebih tinggi dalam tes IQ.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Language Science pada November 2015 menemukan bahwa jago mengumpat adalah tanda ahli retorik.

Manfaat lain dari mengumpat adalah sebagai melegakan rasa sakit secara alami. Psikolog dari Universitas Keele melakukan tes pada sejumlah partisipan yang diminta untuk mengumpat sebelum melakukan latihan intensif di sepeda statis atau meremas alat yang mengukur kekuatan genggaman tangan.

Dalam kedua situasi itu, mereka menemukan orang yang mengumpat kasar punya hasil yang lebih bagus ketimbang mereka yang mengucapkan kata-kata "netral".

Pemimpin tim Richard Stephens mengatakan, "Kami tahu dari riset sebelumnya bahwa mengumpat membuat orang jadi lebih bisa menahan rasa sakit. Alasan yang memungkinkan adalah itu merangsang sistem saraf simpatik, sistem yang membuat jantung berdebar saat berada dalam bahaya."

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017