Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Bursa Hewan Qurban (BHQ) yang diselenggarakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Pemerintah Kota Bogor kian diminati yang terlihat dari banyaknya jumlah peternak yang bergabung.

"Tahun ini BHQ memasuki tahun ke-17, setiap tahun jumlah peternak yang ikut bertambah, ada 20 outlet yang kita sediakan," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Atien Priyanti di Bogor, hari ini.

BHQ ini sudah digelar sejak 2000 dan seperti tahun-tahun sebelumnya, BHQ berlangsung sepuluh hari, mulai 23 Agustus hingga 1 September. Tersedia 200 sapi dan 300 kambing serta domba.

"Para peternak berasal dari wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, ada juga dari Boyolali, Jawa Tengah dan Lumajang, Jawa Timur," kata Atien.

Hewan yang tersedia di BHQ telah memenuhi syarat agama Islam yakni cukup umur. Untuk domba atau kambing harus berumur satu tahun dan sapi usia dua tahun.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor, Iwan Rianto menyebutkan, salah satu fungsi BHQ untuk memudahkan fungsi pengawasan lalu lintas hewan kurban di Kota Bogor.

"Banyak penjualan hewan kurban musiman belum terjamin kesehatannya, keamanan dan sesuai syariat. BHQ diperlukan, selain untuk kelangsungan pedaganb hewan kurban, juga untuk melindungi masyarakat agar mendapatkan hewan yang layak dengan harga yang relatif terjangkau," kata Irwan.

Bursa Hewan Qurban berlokasi di halaman kantor Puslitbangnak di Jl Pajajaran, samping Sekolah Bisnis IPB.

Solihin warga Sukaraja, Kota Bogor, sudah 18 kali mengikuti BHQ. Menurut dia, dengan mengikuti BHQ, hewan-hewan kurban yang dijualnya terjamin kesehatannya karena diperiksa secara medis oleh tenaga ahli.

"Selain itu keuntungannya, hewan-hewan ternak saya terhindar dari polusi, dan lalu lintas kendaraan yang kadang membuat hewan stres, kalau jualan di jalanan," kata Solihin.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017