Cikarang (ANTARA News) - Grup Astra turut mendukung program pendidikan vokasi guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9/2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Acara ini juga dihadiri Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Presiden Direktur Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen dan manajemen Grup Astra.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, mengatakan program vokasi industri penting untuk menghasilkan lulusan SMK yang kompeten dan siap terjun ke dunia kerja.

"Program pendidikan vokasi industri ini ditujukan untuk merevitalisasi dan mengembangkan SMK agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja, serta meningkatkan peran perusahaan dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang berorientasi industri, khususnya dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Cikarang, Jumat.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengatakan Grup Astra telah menerapkan pendidikan vokasi industri sejak 2009.

"Keunggulan negara-negara maju itu karena UKM-nya jalan. Hal ini disebabkan pendidikan vokasi berjalan. Di Jerman, sekolah vokasi itu bisa sampai tiga tahun, proporsinya 70 persen magang 30 persen teori," kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto.

(Baca: Presiden Jokowi hadiri peluncuran program vokasi industri)

Sejak 2009, Grup Astra telah membina SMK sebagai bagian dari program kontribusi sosialnya. Hingga akhir 2016, Grup Astra bersama sembilan yayasannya telah membina 1.290 SMK dengan rincian Astra Honda Motor membina 652 SMK, Astra Daihatsu Motor membina 87 SMK, Astra Otoparts membina 401 SMK, United Tractors membina 89 SMK, Politeknik Manufaktur Astra membina 20 SMK dan Astra International membina 41 SMK.

Sebagian besar kerjasama yang dilakukan adalah praktik kerja lapangan, kunjungan industri dan pengembangan kurikulum SMK.

Dengan adanya program vokasi ini, Grup Astra Otoparts berencana mempererat hubungan kerjasama dengan 71 SMK di Provinsi Jawa Barat melalui 17 anak perusahaan Astra Otoparts.

Program pendidikan vokasi merupakan program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan sasaran 1.776 SMK hingga tahun 2019, meliputi 845.000 siswa yang ditargetkan dapat bekerjasama dengan 355 perusahaan.

Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen menambahkan," Kualitas tenaga kerja menjadi kunci sukses bagi pelaku industri untuk bersaing dan berkompetisi."

"Saat ini industri tidak hanya mengandalkan sisi keilmuan saja, namun harus juga mempertimbangkan sisi keterampilan dari tenaga kerja tersebut, diharapkan dengan adanya vokasi industri ini kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi," jelas dia.

Hibah
Bersamaan dengan peluncuran program pendidikan vokasi industri, Grup Astra juga menyerahkan bantuan kepada 97 SMK di Jawa Barat di antaranya yaitu Astra Otoparts memberikan satu unit mesin CNC bubut hasil produksi Winteq.

Astra Daihatsu Motor menyerahkan 10 mesin Daihatsu Xenia dan 10 transmisi. Astra Honda Motor memberikan 20 unit sepeda motor Honda dan 20 unit special tools. Adapun Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyerahkan 66 mesin Toyota Innova serta model lainnya.

Peluncuran program pendidikan vokasi industri tahap ketiga di Jawa Barat Ini merupalkan kelanjutan dari program serupa di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta pada Februari dan April lalu.

Pewarta: Alviansyah P
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017