Jakarta (ANTARA News) - Dua anjing pelacak jenis herder dan malinois dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tempat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini menjalani penahanan.

Menurut keterangan Fredianto, Staf Administrasi Unit K9 Badan Pemelihara Keamanan Mabes Polri, kedua anjing itu dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan.

"Mereka anjing pelacak untuk kriminal umum," katanya di Mako Brimob, Rabu.

Setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman penjara dua tahun kepada Basuki dalam perkara penodaan agama, Basuki langsung dibawa ke Rumah Tahanan Klas I Cipinang di Jakarta Timur.

Massa pendukung Ahok, yang sebelumnya memenuhi Balai Kota dengan karangan bunga dan balon dan memberikan dukungan semangat selama persidangan, kemudian bergerak ke Rutan Cipinang.

Mereka beberapa kali mendorong dan menggedor pagar gerbang Rutan Cipinang, berusaha membukanya. Mereka juga kerap memukul-mukulkan tongkat ke pagar gerbang rutan.

Intinya, massa menuntut Ahok dibebaskan dari rutan meski majelis hakim sudah menjatuhkan hukuman penjara dua tahun dan memerintahkan penahanannya pada Selasa siang.

Mereka baru membubarkan diri pukul 22.00 WIB, setelah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta yang juga pasangan Ahok di Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat, mendatangi mereka dan menyampaikan pesan dari Ahok.

Meski demikian, mereka berencana kembali menggelar aksi untuk menuntut pembebasan Ahok di depan Rutan Cipinang hari ini mulai pukul 14.00 WIB.

Namun dini hari tadi Basuki dipindahkan dari Cipinang ke Mako Brimob Kelapa Dua. Hingga pukul 11.00 WIB, hanya ada beberapa pendukung Ahok yang menyambangi Mako Brimob Kelapa Dua.



Baca juga: (Polisi siagakan barracuda dan water canon di Rutan Cipinang)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017