Hal yang bersifat multikultural dalam rangka perdamaian dunia itu menjadi sangat penting dan itu merupakan kesepakatan bersama oleh ABU bagi dunia penyiaran di Asia Pasifik."
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Forum Asia-Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 untuk pertama kalinya menyepakati adanya "Deklarasi Bali" dengan mengadopsi keragaman budaya Indonesia yang nantinya diimplementasikan dalam konten penyiaran untuk menciptakan perdamaian dunia.

"Hal yang bersifat multikultural dalam rangka perdamaian dunia itu menjadi sangat penting dan itu merupakan kesepakatan bersama oleh ABU bagi dunia penyiaran di Asia Pasifik," kata Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik RRI, Mohammad Rohanudin, selaku pelaksana ABU ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Menurut dia, Deklarasi Bali itu merupakan deklarasi pertama kali yang diciptakan pada pertemuan para profesional media penyiaran dari 72 negara di kawasan Asia Pasifik.

Rohanudin menuturkan bahwa Indonesia berhasil merepresentasikan Bhineka Tunggal Ika yang dibutuhkan untuk menyiarkan konten keragaman untuk membangun perdamaian di tengah permasalahan global saat ini seperti konflik, kemiskinan dan masalah sosial politik.

"Indonesia malah menjadi sebuah contoh bagi dunia maka konten keberagaman itu menjadi penting," ucapnya.

Dia mengatakan untuk membuat konten keberagaman itu harus dibangun dari semua dimensi yang konvergen dan disiarkan oleh media multiplatform agar mengikuti perkembangan teknologi digital dan media sosial.

Dalam Deklrasi Bali itu berisi tujuh poin penting yang diadopsi dalam pertemuan yang dihadiri 700 delegasi tersebut di antaranya bahwa media penyiaran anggota ABU baik televisi dan radio menggunakan media terbaru untuk merangkul segala bentuk keragaman dan multikultural.

Anggota ABU berupaya untuk bekerja sama dengan institusi lain (pemangku kepentingan, konsultan nasional, organisasi non-pemerintah dan komunitas sosial utuk memperkaya program sehingga dapat berkontribusi bagi peningkatan keragaman ekonomi dan budaya.

Kaum minoritas juga menjadi perhatian, media penyiaran anggota ABU juga harus menegaskan kembali komitmen untuk memperkerjakan perempuan, masyarakat penyandang disabilitas, etnis minoritas secara adil.

Media penyiaran di kawasan Asia Pasifik khususnya juga harus menghindari penyiaran berbau negatif. Deklarasi lainnya menyangkut ikut berpartisipasi meningkatkan kehidupan masyarakat melalui pengetahuan dan informasi.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016