Ternate (ANTARA News) - Bandara Gamarmalamo Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), ditutup selama dua hari menyusul adanya erupsi dari Gunung Dukono.

"Bandara masih ditutup nanti kita lihat sampai besok siang," kata Kepala Bandara Gamarmalamo Galela, Anang Supri ketika dihubungi dari Ternate, Senin.

Anang mengatakan, erupsi abu vulkanik Gunung Dukono sudah mengarah ke arah utara dan mendekat ke arah Bandara, sehingga perlu dilakukan penutupan demi keamanan.

Menurut Anang, pihaknya akan melakukan pengecekan terus hingga Selasa (9/8) Besok pukul 14.00 Wit dan bila nanti situasi sudah kondusif meski belum pukul 14.00 wit maka bandara bisa saja dibuka.

"Begitu juga sebaliknya, kalau masih hujan abu vulkanik maka bisa diperpanjang penutupannya, tergantung situasi," jelasnya.

Bandara Gamarmalamo Galela, didarati oleh pesawat Wings Air dengan membuka rute penerbangan Manado-Galela dan sebaliknya dengan jadwal keberangkatan satu minggu empat kali yaitu pada hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu Pesawat dari rute Manado-Galela berangkat pada pukul 13.00, sedangkan rute Galela-Manado dijadwalkan berangkat pukul 15.35 Wit.

Gunung Dukono di Halmahera Utara mengeluarkan abu vulkanik setinggi 600-900 meter dari kawah, senin pukul 13.00 Wit dengan aktivitas gempa tremor terus menerus 26 milimeter.

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung Dukono, Iwan Amat ketika dihubungi mengatakan, semburan abu vulkanik Gunung Dukono yang berwarna putih hingga kelabu condong ke arah barat laut dan penyebaran abu sampai ke pesisir Galela, dan bisa saja sampai ke Morotai tergantung tiupan angin.

Aktivitas gunung berapi itu juga ditandai dengan peningkatan kegempaan, dengan adanya gempa hembusan dan gempa tremor, bahkan peningkatan aktivitas vulkanik terjadi sejak dua hari lalu.

Dia menyatakan, sesuai ketentuan sudah disampaikan larangan bagi warga untuk melakukan kegiatan di radius 2 km dari puncak gunung.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada tidak mendekati gunung di radius 2 kilometer dan menggunakan masker apabila keluar rumah," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, telah membagikan masker kepada warga yang terkena dampak abu vulkanik.

Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Hernefer Tjandua membenarkan dampak abu gunung juga dirasakan di Kecamatan Tobelo Utara dan kecamatan Galela.

Menurut Hernefer, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Halut telah membagikan masker kepada masyarakat yang wilayahnya terkena dampak abu gunung.

"TRC masih melakukan pembagian masker Sementara distribusi masker dan belum bisa dipastikan berapa jumlahnya pasalnya masih dilakukan pemberian bantuan masker," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016