Guangzhou (ANTARA News) - Topan Nida mendarat pukul 03.35, Selasa, di Semenanjung Dapeng, Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, China Selatan, menurut badan pemantau cuaca setempat.

Topan kuat yang membawa angin dengan kecepatan 151,2 kilometer per jam, bergerak ke arah barat-laut dengan kecepatan 25 kilometer per jam.

Topan Nida melanda Kota Shenzhen, Dongguan, Guangzhou, Foshan dan Zhaoqing di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang yang berdekatan, kata lembaga meteorologi Provinsi Guangdong.

China pada Senin memulai penerapan kebijakan darurat untuk bersiap menghadapi Topan Nida yang mendekat.

Otoritas di Provinsi Guangdong, Guizhou, Hunan, Yunnan dan Daerah Otonomi Guangxi Zhuang akan memantai topan dan mengeluarkan informasi peringatan awal menurut situs Kementerian Urusan Sipil.

Komisi Nasional China untuk Pengurangan Bencana meminta orang yang menurut perkiraan terdampak topan untuk menyimpan cadangan untuk kebutuhan tiga hari. Mekanisme bantuan bencana akan diaktifkan jika diperlukan.

Guangzhou, ibu kota Guangdong, mengeluarkan perintah tanggap darurat kelas satu pada Senin pukul 02.00, yang pertama dalam sejarah Guangzhou, mengerahkan semua orang untuk bersiap menghadapi topan, kata Zheng Hangwei, otoritas cuaca Guangzhou.

Seluruh kegiatan produksi, dan kelas ditangguhkan selama tanggap darurat. Semua orang selain personel penyelamatan diminta tetap berada di dalam rumah.

Hampir 2.000 pekerja di Hong Kong-Zhuhai-Macao Bridge dievakuasi pada Senin pagi dan 2.200 orang diangkut dari kilang minyak lepas pantau menurut Badan Keamanan Maritim Guangdong.

Semua kapal penumpang, kapal turis, dan feri di Guangzhou sudah ditangguhkan. Sebagian besar penerbangan menuju dan dari Guangzhou Baiyun International Airport akan dibatalkan pada Selasa pagi dan baru dibuka kembali setelah pukul 16.00, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016