Upaya memperkuat koperasi harus dibarengi dengan pertanggungjawaban akuntansi atau keuangan yang benar melaluo bendahara yang menguasai bidang keuangan,"
Sidoarjo (ANTARA News) - Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan koperasi harus diperkuat, karena koperasi-lah yang menyelamatkan masyarakat dari liberalisasi yang sangat tidak adil.

"Upaya memperkuat koperasi harus dibarengi dengan pertanggungjawaban akuntansi atau keuangan yang benar melaluo bendahara yang menguasai bidang keuangan," katanya saat Peresmian Kantor Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jatim di Juanda, Sidoarjo, Rabu.

Sesuai penyusunan program kerja, katanya, koperasi harus sejalan dengan program Pemprov Jatim yang akan fokus pada industri primer.

"Kerja sama itu dilakukan dengan perbankan, salah satunya Bank Jatim sudah menyediakan anggaran sebesar Rp1,8 triliun untuk industri primer," katanya.

Ia menilai anggota yang tergabung di dalam koperasi sebagian besar tidak punya agunan dan tidak bankable, namun mereka memegang prinsip kejujuran dan kekeluargaan.

Oleh karena itu, pemerintah wajib membantu koperasi supaya masyarakat kecil bisa lebih kuat, apalagi terbukti bahwa 54,98 persen ekonomi Jatim digerakkan oleh peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi.

"Namun saat ini posisi UMKM jauh lebih kuat daripada koperasi, oleh sebab itu koperasi harus masuk dalam kehidupan UMKM," katanya.

Sebanyak 42 persen ekonomi masyarakat ditopang oleh industri, namun saat kondisi krisis seperti ini angka penganggurannya meningkat 16 persen.

"Berbeda dengan Jatim karena sebagian besar masyarakatnya bergerak di sisi UMKM maka saat kondisi krisis sekarang ini, jumlah penganggurannya justru turun kurang lebih 4,14 persen," katanya.

Sementara itu, Ketua Dekopinwil Provinsi Jatim masa bhakti 2015-2020, Mubin, mengatakan Dekopinwil Jatim akan terus mendukung semua program pembangunan perkoperasian Pemprov Jatim.

"Salah satu program yang akan diterapkan bersama gerakan koperasi Jatim yakni mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan pengelolaan koperasi yang profesional," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016