... cukup melihat pengumuman dari rumah saja...
Denpasar (ANTARA News) - Konvoi siswa-siswi mengendarai sepeda motor masih mewarnai pengumuman kelulusan hasil Ujian Nasional 2016 jenjang SMA/SMK di Kota Denpasar.

Kepala SMAN 1 Denpasar, Nyoman Purnajaya, di Denpasar, Sabtu, sudah melarang siswa untuk berkonvoi maupun melakukan aksi corat-coret seragam dengan meminta siswa datang ke sekolah melihat pengumuman dengan menggunakan pakaian bersembahyang.

"Tetapi kalau sudah massa seperti ini, kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya.

Para siswa, tambah dia, setelah melihat pengumuman kelulusan juga diharuskan untuk pulang dan tidak boleh melakukan acara apa-apa lagi. Namun, ternyata siswa tetap bertahan di sekolah dan mengganti pakaian sembahyang yang dikenakan dengan pakaian seragam.

Di salah satu sekolah unggulan di Denpasar itu, terlihat para siswa yang sudah mengganti pakaian seragam tersebut kemudian melakukan aksi corat-coret seragam di lapangan sekolah.

"Kami sudah berupaya mendampingi siswa agar mereka adem dan tidak berbuat lebih jauh lagi," ucap Purnajaya.

Sementara itu di jalan depan SMAN 1 Denpasar tepatnya di Jalan Kamboja hingga Menuh, Denpasar terlihat para siswa dari berbagai SMA di Denpasar seperti dari SMAN 2 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, SMA Saraswati Denpasar melakukan konvoi termasuk dari siswa SMAN 1 Denpasar sehingga menyebabkan terjadi kemacetan.

Beberapa petugas dari kepolisian dan TNI tampak berusaha membantu memecah kemacetan di jalan yang diapit oleh sejumlah sekolah dan kampus itu. 

Konvoi para siswa yang merayakan kelulusan juga terlihat di sejumlah ruas jalan lainnya di Denpasar seperti diJalan Hayam Wuruk, Jalan WR Supratman, Jalan Kenyeri, dan sebagainya.

Purnajaya berharap ke depan agar ada cara efektif yang bisa diterapkan seluruh sekolah agar aksi corat-coret maupun konvoi sepeda motor siswa saat pengumuman kelulusan dapat ditekan.

"Mungkin agar pengumuman tidak melalui sekolah atau cukup melihat pengumuman dari rumah saja," ujarnya.

Saat ini, lanjut Purnajaya sebenarnya pengumuman kelulusan juga bisa diakses lewat website sekolah, selain melalui lembaran yang dibagikan oleh wali kelas. 

"Meskipun demikian, kami tidak bisa melarang siswa untuk datang ke sekolah," ucapnya.

Pewarta: NI Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016