Jakarta (ANTARA News) - Para tenaga kehumasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai harus memiliki karakter, kreatif dan tangguh dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak hanya menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tetapi juga untuk bisa bersaing di tingkat global.

Hal itu menjadi benang merah penyampaian visi misi tiga kandidat Ketua Umum Forum Humas BUMN (FH BUMN) periode 2016-2019 pada "Kick-Off" Musyawarah Nasional FH BUMN, di Gedung PT Jasa Raharja (Persero) Jakarta, Senin malam.

Tiga calon Ketua Umum FH BUMN tersebut yaitu Pujo Suwarno Corporate Secretary PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero), Ahmad Reza Corporate Communication Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Muhammad Eriansyah Corporate Secretary PT Pelindo I (Persero).

Dalam acara yang diikuti sekitar 100 orang tenaga humas dari berbagai BUMN tersebut, ketiga calon melakukan orasi bagaimana memperkuat sinergi antar BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan "plat merah" memiliki daya saing tinggi tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di tingkat regional.

Munas FH BUMN sendiri akan digelar pada 15-17 April 2016 di Yogyakarta, dengan agenda pengesahan amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga FH BUMN, pengesahan program kerja tahunan, serta pemilihan Ketua Umum FH BUMN.

Sementara itu, Sekjen FH BUMN Teddy Poernama menyatakan munas tersebut akan dijadikan momentum bagi FH BUMN untuk menunjukkan eksistensi dan karyanya di bidang kehumasan BUMN.

"Munas merupakan forum kedaulatan tertinggi organisasi untuk menghasilkan keputusan strategis bagi menentukan arah, kebijakan dan pengembangan organisasi, menyelaraskan hasil rapat dan pengembangan program kerja hasil musyawarah, serta untuk merumuskan kebijakan pelaksanaan program sampai dengan musyawarah berikutnya," ujar Teddy.

Mengusung tema "Selaras Mewujudkan Karya Nyata" Munas direncanakan berlangsung selama tiga hari dan akan diselenggarakan pula festival penjor di kawasan Candi Borobudur.

Festival ini merupakan perwujudan komitmen FH BUMN terhadap pelestarian nilai-nilai kebudayaan dan menjadi bukti dukungan terhadap peningkatan potensi wisata Joglo Semar terutama di Candi Borobudur sebagai ikonnya, dengan mewujudkan kegiatan kreaktif sebagai daya tarik wisatawan.

Festival penjor akan melibatkan masyarakat di 20 desa disekitar Candi Borobudur, yang dilatih secara berkesinambungan yang nantinya dapat sebagai mata pencarian di sektor pariwisata.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016