Cilacap (ANTARA News) - Seorang bocah perempuan asal Desa Semali, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dilaporkan tenggelam di Pantai Congot, Desa Jetis, Kabupaten Cilacap.

"Berdasarkan laporan yang kami terima pada pukul 16.00 WIB, korban diketahui bernama Indi Diah Pratiwi (11), warga Desa Semali RT 01 RW 03, Kecamatan Sempor, Kebumen," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Minggu.

Menurut dia, korban dilaporkan tenggelam setelah terseret ombak saat mandi di Pantai Congot, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, yang berbatasan dengan Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Minggu (10/1) sekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah mengecek kebenaran kabar tersebut, kata dia, pihaknya segera menerjunkan personel Basarnas Pos SAR Cilacap beserta peralatan pertolongan di air menuju lokasi kejadian.

Saat dihubungi melalui saluran telepon, personel Basarnas Pos SAR Cilacap Nurul Fauzan mengatakan bahwa personel SAR Jetis, Kepolisian Sektor Nusawungu, dan Pos TNI Angkatan Laut Logending menemukan korban sekitar pukul 16.20 WIB.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 50 meter sebelah barat lokasi kejadian," katanya di lokasi kejadian.

Setelah menjalani pemeriksaan oleh tim medis, kata dia, korban diserahkan kepada keluarganya untuk dibawa pulang ke rumah duka di Desa Semali, Kecamatan Sempor, Kebumen.

"Keluarganya berduka sehingga kami belum bisa mengorek keterangan terkait dengan kronologi musibah tersebut," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa gelombang tinggi berpotensi terjadi di wilayah perairan selatan Jawa Tengan dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga 11 Januari 2016.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya pada hari Sabtu (9/1) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jateng dan DIY.

"Tinggi gelombang signifikan 1,25--2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah pantai selatan Cilacap hingga Yogyakarta dan Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta. Tinggi gelombang maksimum bisa mencapai dua kali tinggi gelombang signifikan," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau wisatawan untuk tidak berenang atau bermain air di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

Selain itu, kata dia, nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat melaut.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016