Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina EP menyesalkan kebocoran pipa di Muaraenim, Sumatera Selatan akibat aktivitas pembuatan gorong-gorong yang dilaksanakan sebuah perusahaan kontraktor.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, sehingga menyebabkan pipa injeksi yang berisi air untuk pemboran terkena alat berat," ujar Manajer Hubungan Legal Asset 2 Pertamina EP Aji Dharmayasa dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, kontraktor tersebut tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pertamina EP, sehingga menyebabkan kejadian yang merugikan perusahaannya.

Aji juga mengatakan, tidak ada minyak mentah yang menyemburkan keluar seperti sempat diberitakan beberapa media.

Minyak mentah yang dilaporkan menyembur tersebut, lanjutnya, karena memang pipa injeksi berisi air formasi yang memungkinkan masih terkandung sedikit minyak mentah.

"Minyak mentah yang keluar itu merupakan ikutan dari air formasi yang turut mengalir dalam pipa air injeksi. Dan imbas dari kejadian tersebut, kami terpaksa harus menyetop aktivitas di jalur pipa air injeksi tersebut sampai kondisi normal kembali," tambahnya.

Aji berharap, kontraktor pelaksana pekerjaan pengerukan gorong-gorong dapat segera menyelesaikan permasalahan kebocoran pipa tersebut.

"Karena kami turut dirugikan atas kejadian ini," ujarnya.

Warga di sekitar jalur pipa Pertamina Limau Prabumulih Desa Simpang Tanjung, Kecamatan Belimbing, Muaraenim, Sumatera Selatan dikejutkan dengan kebocoran pipa pada Sabtu (12/12) siang.

Pipa bocor akibat terkena aktivitas pengerukan alat berat jenis eskavator.

Imbas dari kebocoran pipa adalah keluarnya air injeksi hingga setinggi 10 meter.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015