Johannesburg (ANTARA News) - Aksi kekerasan yang didasari kebencian terhadap orang asing (xenofobia) yang melanda beberapa wilayah negara Afrika Selatan mulai reda.

Situasi di daerah yang dilanda kerusuhan di Durban dan Johannesburg relatif tenang, dan tak ada laporan mengenai bentrokan dan penjarahan.

Namun polisi, Minggu, menyatakan mereka terus memantau situasi guna mencegah terulangnya aksi kekerasan, demikian laporan Xinhua .

Sebelumnya, Menteri Urusan Dalam Negeri Malusi Gigaba memberi jaminan bahwa serangan xenofobia telah dikendalikan.

Pada Sabtu (18/4), Gibaba menyertai Presiden Jacob Zuma dalam kunjungan ke satu kamp yang menampung lebih dari 1.000 orang asing yang meninggalkan tempat tinggal mereka, yang menjadi korban aksi kekerasan di Chatsworth, Durban.

Gigaba mengatakan lembaga pelaksana hukum mesti mencegah serangan di berbagai daerah.

Sebagai langkah pencegahan, 350 personel Dinas Kepolisian Afrika Selatan (SAPS) telah dikerahkan di perbatasan Afrika Selatan, kata Gigaba.

Namun,meskipun Pemerintah Afrika Selatan berjanji akan menjamin keselamatan orang asing, sebagian negara Afrika bersiap untuk memulangkan warga negara mereka.

Zimbabwe pada Minggu mulai memulangkan lebih dari 1.000 warganya yang diserang dalam kerusuhan di Durban, sementara Pemerintah Malawi sudah memulai proses pemulangan warganya.

Mozambik, Kenya dan Nigeria diperkirakan akan mengikuti tindakan tersebut.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015