London (ANTARA News) - Pipa gas bawah laut terpanjang di dunia, yang membawa gas dari Norwegia melalui pipanisasi sepanjang 1.200 kilometer di dasar Laut Utara menuju ke Inggris, secara resmi dioperasikan, Senin, oleh perdana menteri kedua negara. Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair menyatakan, hal itu merupakan langkah maju untuk mengamankan kebutuhan energi negaranya. Pipanisasi Langeled ditargetkan akan memasok seperlima dari total kebutuhan gas Inggris dalam dekade mendatang. Kerumunan anak sekolah dari Inggris dan Norwegia berkumpul Senin dekat terminal pipa di Easington, Inggris utara, dimana mereka melepas sejumlah balon berwarna putih yang didekorasikan dengan bendera dari kedua negara. Acara pembukaan menandakan secara resmi dimulainya transportasi gas dalam pipanisasi itu. Blair mengambil bagian dalam upacara pembukaan bersama dengan PM Norwegia, Jens Stoltenberg melalui hubungan video langsung dari London. Menurut Blair, di masa datang, keamanan suplai energi akan menjadi hampir sama pentingnya dengan pertahanan guna menjaga keamanan di seluruh negeri. "Tiga atau empat tahun lalu ketika kami memulainya kami bahkan tidak begitu menghargai pentingnya acara pada hari ini. Kombinasi kenaikan harga minyak mengkhawatirkan keamanan energi dan perubahan iklim menciptakan konteks perbedaan secara lengkap," katanya. Pembangunan pipanisasi oleh perusahaan Norwegia, Hydro, mulai dilakukan pada 2004 dan gas mulai mengalir secara tidak resmi sekitar dua pekan lalu. Blair menambahkan bahwa selama 10-15 tahun mendatang, Inggris akan berubah posisinya dari mampu memenuhi 80-90 persen kebutuhan minyak dan gasnya sendiri menjadi negara net-importer 80-90 persen kebutuhan migasnya, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006