Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan menyelenggarakan Indonesia Channel 2014 dengan menampilkan 70 pemuda internasional di Universitas Pembangunan Negeri "Veteran" Yogyakarta pada Kamis (19/6).

Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) DIY, Al Busya Basnur di Yogyakarta, Selasa mengatakan pergelaran tersebut merupakan puncak penutupan program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2014, yang diikuti oleh 70 pemuda luar negeri dari 46 negara penerima beasiswa itu.

"Para penerima beasiswa BSBI tersebut, akan menampilkan seni dan budaya, tari, musik, dan berbagai pertunjukan lainnya berasal dari yang mereka pelajari selama 3 bulan ini di Indonesia," kata Al Busya Basnur.

Menurut dia sebanyak 70 pemuda tersebut terdiri atas 60 penerima BSBI reguler yang belajar di lima daerah, yakni di Bandung, Surakarta, Surabaya, Bali dan Makassar.

10 lainnya mengikuti BSBI kekhususan yang belajar di Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta.

Mereka di antaranya berasal dari Afrika Selatan, Austria, Belanda, Republik Ceko, Hungaria, India, Inggris, Italia, Prancis, dan negara lainnya.

"Ini akan menjadi ajang yang berbeda, unik, dan menarik, karena dalam "Indonesia Channel 2014" atraksi kesenian/budaya di seluruh daerah di Indonesia tidak dibawakan oleh pemuda Indonesia sendiri, melainkan pemuda-pemuda dari mancanegara," kata dia.

Dia mengatakan, program BSBI merupakan beasiswa untuk memberikan kesempatan pemuda luar negeri mempelajari seni dan budaya Indonesia, dengan tujuan agar dapat mereka sebarkan ke negara masing-masing.

Kemlu telah melaksanakan program tersebut selama 12 tahun berturut-turut sejak 2003 hingga 2014. Selama 11 tahun terakhir BSBI telah menghasilkan 518 lulusan dari 55 negara.

"Tujuannya adalah untuk memperkenalkan mereka (pemuda luar negeri) dengan berbagai ragam identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas. Sehingga akan muncul lebih banyak lagi 'Indonesianist' baru di negara-negara lain. Dengan cara ini pula perdamaian antarnegara dapat selalu dijaga," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014