Bangkok, (ANTARA/PRNewswire)- Baru-baru ini, ajang Global Optical Summit (GOS) — Asia Pacific edisi perdana berlangsung di Bangkok dengan tema "F5G-A, the Foundation for Industrial Intelligence". Lebih dari 300 klien dan mitra dari sejumlah negara, termasuk Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia turut berpartisipasi. Di ajang ini, Huawei meluncurkan produk dan solusi seri F5G Advanced (F5G-A) untuk Asia Pasifik, serta menggelar rekrutmen anggota OptiX Club di seluruh dunia untuk mewujudkan teknologi pintar di sektor industri (industrial intelligence) di Asia Pasifik.

Dalam sambutannya, Bob Chen berkata, "Konektivitas dan sensor optik telah menjadi unsur penting dalam transformasi industri berteknologi pintar. Lebih lagi, industrial intelligence menghadirkan tiga tren untuk industri optik: Fiber-in Copper-out, fgOTN-in SDH-out, serta Optical-Sensing-in Hard-Work-out. Maka, Huawei terus melakukan penjajakan di industri, serta selalu mengeksplorasi teknologi optik yang inovatif guna mewujudkan industrial intelligence."

Di ajang ini, Gavin Gu, President, Enterprise Optical Business Domain, Huawei, berkata, "Industrial intelligence menghadirkan tiga tren baru di industri optik. F5G-A memaparkan rencana pengembangan teknologi untuk tren-tren tersebut. Saya yakin, lewat kolaborasi bersama klien, mitra, dan Huawei, kita akan mewujudkan hasil yang saling menguntungkan dalam industrial intelligence."

Segmen rumah dan kampus menyambut tren "Fiber-in Copper-out" setelah kabel tembaga digantikan serat optik. Teknologi home broadband beralih dari fiber to the home (FTTH) menjadi fiber to the room (FTTR) sehingga mewujudkan pengalaman terbaik dalam kehidupan digital di rumah. Maka, Huawei melansir all-optical target network ISP pada era FTTR.

Untuk tren "Fiber-in Copper-out" di jaringan kampus, Huawei melansir Solusi FTTO 2.0 generasi baru. Pada solusi ini, Huawei menggunakan teknologi XGS-PON Pro dan Wi-Fi 7 yang memperbarui bandwidth, networking, serta O&M. Dengan demikian, Huawei mencapai koneksi 12,5/25G di setiap ruangan dan koneksi 10G ke AP guna membangun kampus all-optical 10 Gbps yang ramah lingkungan. Lebih lagi, Huawei meluncurkan solusi 50G POL pertama di industri untuk penggunaan komersial, memenuhi kebutuhan skenario high-performance campus.

Untuk tren "fgOTN-in SDH-out" di industri kelistrikan dan perhubungan, Huawei melansir solusi jaringan komunikasi all-optical pertama di industri yang mendukung standar fgOTN, mengembangkan jaringan komunikasi yang solid dan reliabel bagi industri.

Untuk tren ketiga, "Optical-sensing-in Hard-work-out", pengoperasian jarak jauh dengan teknologi pintar diaplikasikan guna mengurangi beban kerja manual di lokasi kerja secara drastis. Maka, pekerja dapat beralih dari lokasi luar ruang ke kantor dalam sejumlah skenario, termasuk transportasi pintar dan inspeksi parameter. Huawei mengintegrasikan kapabilitas sensor pada sistem penglihatan, radar, dan serat optik dengan model teknologi pintar yang canggih. Tujuannya, membangun solusi sensor multidimensi terbaik di industri, serta memfasilitasi aktivitas produksi dan operasional.

Di ajang ini, Huawei meluncurkan "Installation Process and Construction Guidance for Passive Optical LAN and fgOTN Technical White Paper" untuk meningkatkan layanan bagi klien dan mitra, mempromosikan standardisasi all-optical network, serta mempercepat implementasi aplikasi. Di akhir acara, Huawei membuka tahap rekrutmen anggota OptiX Club di seluruh dunia. Dengan membangun komunitas ahli teknis, Huawei ingin meningkatkan  industry data intelligence pada tingkat regional.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024