Tahun ini IKN mulai aktif, ditandai dengan ribuan penduduk pindah ke IKN, ditambah dengan tamu dari mancanegara, tentunya mereka juga ingin berwisata
Samarinda (ANTARA) -
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengembangkan destinasi wisata berkualitas guna menyambut tamu dan penduduk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan mulai aktif melakukan kegiatan di kawasan itu pada tahun 2024 ini.
 
"Tahun ini IKN mulai aktif, ditandai dengan ribuan penduduk pindah ke IKN, ditambah dengan tamu dari mancanegara, tentunya mereka juga ingin berwisata setelah menyelesaikan tugas," ujar Kepala Dispar Kaltim Ririn Sari Dewi saat bincang sore dengan sejumlah jurnalis di Samarinda, Jumat.
 
Pengembangan destinasi wisata terus dilakukan karena tingkat kunjungan wisata baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat sejak Kaltim ditetapkan menjadi lokasi pemindahan IKN, sehingga diyakini peningkatan akan terus terjadi ketika IKN sudah aktif.
 
Misalnya, tingkat kunjungan wisnus sepanjang 2023 mengalami peningkatan cukup drastis ketimbang target yang ditentukan dengan capaian sebesar 363,44 persen, yakni dari target sebanyak 2,3 juta kunjungan, realisasinya mencapai 8,36 juta wisnus.

Baca juga: Dispar Kaltim bantu sertifikasi kompetensi gratis pegiat kuliner

Baca juga: Sandiaga harap peran sektor parekraf Kaltim meningkat dengan ada IKN
 
Peningkatan terjadi karena magnet IKN sehingga banyak kegiatan nasional yang diarahkan ke Kaltim, baik di Kota Balikpapan, Samarinda, terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang menjadi lokasi IKN.
 
Untuk itu, pihaknya terus mendorong semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) untuk mewujudkan destinasi berkualitas, baik kualitas dari sisi biro perjalanan, akomodasi, transportasi, atraksi, fasilitas dalam destinasi, hingga SDM yang terlibat di destinasi wisata.
 
"Penetapan IKN ini merupakan tonggak sejahtera bagi Kaltim dan berdampak positif terhadap percepatan peningkatan ekonomi, salah satunya di sektor pariwisata dan ekraf, maka untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan,  semua harus siap, terutama semua pelaku pariwisata hingga masyarakat," katanya.
 
Semua harus siap karena sektor pariwisata memiliki dampak luas terhadap perekonomian, mulai dari transportasi, hotel/penginapan, restoran/rumah makan, UMKM, hingga pelaku ekraf mulai dari perfilman, sampai produsen oleh-oleh.

Baca juga: Menparekraf koordinasikan tiket penerbangan ke Kaltim dengan Kemenhub

Baca juga: Dispar Kaltim-Menparekraf bina komunitas perkuat parekraf sekitar IKN

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024