Jakarta (ANTARA News) - Meski kurs dolar Amerika Serikat (AS) terus naik dan menyebabkan Rupiah melemah hingga lebih dari Rp12.000 per dolar AS-nya, BMW Group Indonesia memastikan tidak akan menaikkan harga mobilnya.

"Setidaknya sampai akhir tahun 2013, BMW belum ada rencana menaikkan harga mobil," kata Corporate Communications Department BMW Group Indonesia Jodie O'tani di Jakarta, Jumat.

Apalagi dengan adanya rencana kenaikan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dari 75 persen menjadi 125 persen, Jodie mengatakan BMW tetap akan memberi pelayanan terbaik bagi konsumennya.

"Kami tetap akan optimis dengan penjualan kami, tentu saja kami terus mencermati melemahnya Rupiah, tapi kami tidak akan revisi target penjualan," kata Jodie.

Hingga kwartal pertama 2013, total penjualan BMW Indonesia mengalami peningkatan 17 persen dari penjualan tahun sebelumnya sebanyak 1.424 unit jadi 1.665 unit.

"Kita selalu menargetkan double digit growth, mudah-mudahan saja tercapai, kami selalu optimis," katanya.

Dengan kemampuan produksi yang terus meningkat hingga 50 persen; sebanyak 2.520 unit selama 2013, BMW yakin dapat merajai pasar Indonesia.

Bahkan untuk peluncuran BMW Seri 4 Coupe, pasar Indonesia diprioritaskan di Asia.

"Penampilan BMW Seri 4 Coupe kali ini adalah kali keduanya di dunia setelah dipamerkan di ajang Frankfurt Motor Show 2013, 10 September lalu," katanya.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013