Selama proses penanganan, pasokan BBM di wilayah Jawa bagian barat aman, karena stok cukup, dan ditambah pasokan dari Terminal Tasikmalaya, Ujung Berung, dan Padalarang,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memastikan kebakaran pipa bahan bakar minyak di Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa sore, tidak mempengaruhi pendistribusian BBM yang dipasok melalui pipa itu.

Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Selasa, mengatakan, pihaknya telah melokalisir kebakaran dengan membuat kolam untuk menampung sisa premium yang tersisa dalam pipa.

"Selama proses penanganan, pasokan BBM di wilayah Jawa bagian barat aman, karena stok cukup, dan ditambah pasokan dari Terminal Tasikmalaya, Ujung Berung, dan Padalarang," katanya.

Menurut dia, kebakaran terjadi saat petugas sedang menangani pencurian BBM di pipa yang membentang dari Terminal Lomanis, Jawa Tengah, menuju Terminal Tasikmalaya, Jabar. "Pipa dibor oleh pencuri," katanya.

Ia menjelaskan, pada Selasa pukul 07.00 WIB ditemukan kebocoran pipa yang dialiri premium di Dusun Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, sekitar 15 kilometer dari Terminal Tasikmalaya.

Kebocoran tersebut terindikasi merupakan usaha pencurian dengan ditemukannya barang bukti berupa keran yang masih menempel di badan pipa, bor listrik, dan palu.

"Semua alat bukti tersebut telah diamankan, dan kini masih dalam penyelidikan kepolisian," ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, Pertamina menyetop pengiriman premium dan menutup keran yang terdekat dari lokasi kebocoran.

Pertamina juga segera melokalisir lokasi, dan mencoba menampung tumpahan premium agar tidak mencemari lingkungan, serta mencegah potensi bahaya lainnya, menyusul aksi masyarakat yang mulai menampung BBM.

"Dalam upaya penanganan kebocoran dan menampung tumpahan minyak tersebut kemudian timbul kobaran api di sekitar lokasi kebocoran, dan membakar mobil tangki penampung," ujarnya.

Pertamina, kata dia, segera mengerahkan tim pemadam kebakaran yang berasal dari Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Balongan, dan Jakarta untuk memadamkan api.

"Segera setelah api padam, Pertamina akan menutup kebocoran dengan perkiraan waktu penanganan sekitar dua hari. Sementara, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib," ujar Ali. (K007/M008)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013