Penghentian sampai aman, dan diketahui siapa pelakunya. Tapi secepat mungkin kita mengoperasikan kembali karena kapasitas produksinya cukup besar."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta semua pihak untuk mengusut pencurian minyak PT Pertamina di jalur pipa Tempino, Jambi menuju Plaju, Sumatera Selatan yang telah menurunkan produksi siap jual (lifting) minyak.

"Dirut Pertamina melaporkan hal yang cukup serius yaitu disetopnya aliran `crude oil` karena ada pipa yang dibor secara ilegal untuk pencurian," ujarnya seusai rapat koordinasi di Jakarta, Senin.

Hatta mengatakan pencurian tersebut tidak hanya membuat Pertamina mengalami kerugian namun juga membahayakan keseluruhan operasi Pertamina di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi.

Untuk itu, ia menegaskan, Pertamina akan menghentikan produksi di kawasan tersebut, hingga pipa-pipa itu aman secara operasional dan para pelaku dapat diketahui serta ditangkap aparat keamanan.

"Penghentian sampai aman, dan diketahui siapa pelakunya. Tapi secepat mungkin kita mengoperasikan kembali karena kapasitas produksinya cukup besar," ujar Hatta.

Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan agar insiden ini tidak menganggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumatera bagian Selatan menjelang Lebaran, maka Pertamina akan menyiapkan pasokan energi dari Jawa.

"Kami akan pastikan tidak mengganggu distribusi pasokan, Pertamina ada `store built up` yang akan dialokasikan dari pulau Jawa," katanya.

Sebelumnya, Kepala Komunikasi PT Pertamina Ali Mundakir mengungkapkan, pencurian minyak di jalur pipa Tempino menuju Plaju telah menurunkan produksi siap jual (lifting) hingga 12.000 barel per hari.

"Kondisi ini menjadi kontradiktif di tengah upaya pemerintah memenuhi target `lifting` APBN," katanya.

Sejak Rabu (24/7), Pertamina telah menghentikan kegiatan pemompaan minyak mentah dari Tempino menuju Bentayan, untuk menekan penjarahan minyak yang terkonsentrasi di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sementara, pemompaan dari Bentayan menuju Kilang Pertamina RU III Plaju yang ditambah pasokan kondensat dari Conoco Phillip tetap dilanjutkan. Namun, mengetahui pemompaan dari Tempino dihentikan, penjarah mulai bergeser ke segmen Bentayan-Plaju yang sebelumnya tidak terjamah.

Untuk itu, terhitung sejak Sabtu (27/7) pukul 15.50 WIB semua sumur minyak di Bentayan terpaksa dimatikan dan tidak berproduksi untuk mencegah penuhnya tangki penampung minyak mentah. Kondisi tersebut membuat Kilang Plaju terancam tidak dapat beroperasi secara penuh. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013