Jakarta (ANTARA News) - Selama periode Januari-Desember 2012 total areal padi yang mengalami puso karena serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), banjir dan kekeringan adalah 84.464 ha (0,62%dari luas tanam  13.592.309 ha).

Siaran pers Kementerian Pertanian menyebutkan penyebab puso terbesar adalah kekeringan seluas 43.809 ha (0,32% dari luas tanam 13.592.309 ha) yang puncaknya terjadi pada bulan Agustus, terutama di provinsi Jawa Tengah, Banten dan Lampung.

Puso karena banjir seluas 38.953ha (0,29% dari luas tanam 13.592.309 ha) yang  puncaknya erjadi pada bulan Januari terutama di provinsi Sulawesi Selatan, Aceh dan  Jawa Timur.

Puso karena serangan OPT seluas 1702 ha (0,01% dari luas tanam 13.592.309 ha) yang puncaknya terjadi pada bulan Februari, terutama di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Barat.

Pada tahun 2013 (periode Januari-Februari 2013),luas areal padi yang mengalami puso karena serangan OPT, banjir dan kekeringan 27.318 ha (3,04% dari luas tanam 898.477 ha).

Penyebab puso terbesar adalah banjir 27.20Q ha (3,03% dariluas tanam 898.477 ha) yang puncaknya terjadi pada bulan Januari, terutama diProvinsi Banten, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Puso serangan OPT seluas 119 ha (0,01oh dari luas tanam 898.477 ha) yang puncaknya terjadi pada bulan Februari, terutama terjadi di Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

Dari data tersebut di atas, yaitu puso yang hanya 0,62% pada 2012 dan 3,Q4% pada periode Januari-Februari 2013, dapat dikatakan bahwa serangan OPT/DPI (Dampak Perubahan lklim) relatif kecil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap target produksi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.

Agar target produksi yang ditetapkan tetap tercapai, Kementerian Pertanian telah melakukan upaya-upaya pengendalian serangan OPT, penanganan banjir serta kekeringan, dengan melakukan :

  1. Telah diinstruksikan kepada seluruh Gubernur agar melaksanakan pengamananproduksi tanaman pangan.
  2. Telah dimintakan kepada jajaran instansi daerah yang bertanggung jawab bidang pengendalian untuk meningkatkan kewaspadaan peningkatan serangan wereng batang coklat dan penggerek batang padi.
  3. Para jajaran SKPD/Dinas diinstruksikan untuk meningkatkan koordinasi denganinstansi terkait serta melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadapperkembangan luas serangan OPT dan DPl.

Dalam antisipasi sasaran produksi, Kementerian Pertanian juga telah menyalurkan bantuan Cadangan Benih Nasional (CBN) untuk areal puso akibat OPT & DPI untuk padi inbrida di Tahun 2012 sebanyak 17.373.28 Ton (694.931 ha), dan kemudian pada tahun 2013 sebanyak 116.43 ton (4.657 ha), serta melakukan pengendalian OPT pada tanaman padi seluas 896.895 ha, tanaman jagung seluas 16.133 ha dan tanaman kedelai seluas 3.624 ha melalui gerakan pengendalian OPT terutama di daerah endemis.

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013