Malang (ANTARA News) - Serangan penyakit demam berdarah dengue atau DBD di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama kurun waktu Januari hingga Maret 2013 telah merenggut nyawa delapan orang warga setempat.

Menurut Kasi pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Lulus Condro Trikoratno, Selasa, mengemukakan, selama Januari hingga Maret 2013, warga yang terserang DBD di Kabupaten Malang sudah mencapai 394 jiwa.

"Bahkan, untuk bulan Maret saja mencapai 127 jiwa. Dan, selama tiga bulan terakhir ini sudah delapan nyawa melayang karena DBD," kata Lulus, menambahkan.

Wilayah endemis DBD di kabupaten Malang di antaranya adalah Kecamatan Lawang, Wagir, Singosari, Pakis, Turen, Kepanjen, dan Bululawang.

Delapan warga yang meninggal akibat DBD tersebut adalah warga Kecamatan turen, Tajinan, Sumberpucung serta Kepanjen. Warga yang meninggal tersebut rata-rata terlambat di bawa ke rumah sakit, sehingga terlambat mendapatkan pertolongan.

Lebih lanjut Lulus mengatakan, agar DBD tersebut tidak menyebar luas, pihaknya telah melakukan pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti dengan pengasapan (fogging) di sejumlah wilayah yang warganya ditemukan terserang DBD.

Menurut dia, jika kondisi cuaca masih terus seperti sekarang ini, kadang hujan kadang tidak, maka serangan nyamuk DBD harus diwaspadai. Oleh karena itu, masyarakat harus ekstra waspada dengan cara mengecek kondisi lingkungan di sekelilingnya.

Tempat-tempat yang berpotensi berkembang biaknya nyamuk harus selalu dibersihkan, genangan air juga harus dicek, apakah ada nyamuk atau tidak.

"Akan lebih bagus lagi, ada atau tidak nyamuk di tempat-tempat penampungan air harus tetap dikuras dan diberi serbuk abate sebagai antisipasi," tegas Lulus.

Meningkatnya jumlah penderita DBD tersebut tidak menutup kemungkinan sebagai siklus lima tahunan, sebab pada tahun 2012 jumlah penderita DBD di Kabupaten Malang hanya mencapai 173 jiwa dan lima tahun lalu atau 2008 mencapai 1.000 jiwa lebih.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013