Sebaliknya, semakin amburadul dan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab pada program tersebut, sementara anggaran pemerintah untuk penanganan TKI terus meningkat,"
Jakarta (ANTARA News) - Yunus M Yamani mundur dari jabatan Ketua Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) karena rendahnya perhatian pemerintah pada program penempatan dan perlindungan TKI.

Yunus ketika dihubungi di Jakarta, Minggu, mengatakan, bertambahnya instansi yang menangani permasalahan penempatan tenaga kerja tidak membuat program ini menjadi lebih baik.

"Sebaliknya, semakin amburadul dan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab pada program tersebut, sementara anggaran pemerintah untuk penanganan TKI terus meningkat," kata Yunus.

Dia juga menilai sikap ambigu pemerintah dalam penanganan TKI. Ketika berbicara tentang prestasi dan remitans semua berlomba menonjolkan diri. Perbankan juga mengeruk keuntungan dari transfer remintans tersebut.

"Namun, ketika muncul masalah, semua menyalahkan perusahaan jasa TKI (PJTKI)," kata Yunus. Dia menilai tidak ada ketegasan dan keadilan bagi PJTKI.

Dia menunjuk tidak jelasnya pembenahan dan pengakhiran moratorium penempatan ke sejumlah negara sebagai rendahnya kepedulian pemerintah pada program penempatan.

Dikatakannya, PJTKI turut mendorong moratorium penempatan agar pemerintah memiliki posisi tawar yang kuat dalam pembelaan hak-hak TKI. Namun, Yunus tidak melihat upaya yang serius dalam pembenahan, penyusunan konsep dan negosiasi pemenuhan hak-hak TKI.

"Jika, sekarang moratorium dibuka maka kondisi TKI akan sama seperti sebelum moratorium diberlakukan," kata Yunus. Jadi, pemerintah hanya membuang waktu saja selama moratorium diberlakukan.

"Terus terang, saya putus harapan dengan instansi yang menangani masalah TKI," kata Yunus. Dia menyatakan tidak ada prospek perbaikan penempatan dan perlindungan TKI.

"Indonesia jangan bermimpi pekerjanya mendominasi pasar kerja dunia jika penanganannya seperti saat ini," kata Yunus.

Berkaitan dengan itu, dia menyatakan mundur dari jabatan Ketua Himsataki. Organisasi yang didirikan dan dibesarkan 17 tahun lalu.

"Saya serahkan pada yang muda-muda, yang punya semangat lebih tinggi yang mungkin punya persepktif baru tentang dunia kerja global dan mungkin mampu mendobrak kebuntuan di birokrasi," kata Yunus.

Dari info yang didapat Ketua Himsataki dijabat M Ali Ridho dan Sekjen Hengky Assana.
(E007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012