Bantul (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta adanya pengembangan beberapa desa di Indonesia menjadi kawasan pengembangan industri kerajinan dengan mencontoh kawasan industri kerajinan Desa Tembi yang saat ini telah berkembang. "Saya merasa sangat senang bahwa Bapak Presiden Yudhoyono sendiri baru meminta kepada saya untuk membangun beberapa desa lain di Indonesia dengan menjadikan Tembi sebagai contohnya," kata Presiden Direktur PT Out of Asia (OOA), Warwick Rodney Purser. Warwick mengungkapkan hal itu ketika menerima kunjungan kerja Menneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin. "Saya berharap sesudah kunjungan Bapak Menteri hari ini, saya bisa bekerja sama dengan kementerian bapak untuk membesarkan konsep ini sesuai dengan permintaan presiden," katanya. OOA merupakan salah satu pelopor dan pelaku bisnis kerajinan (handicraft) di Yogyakarta. Selain memberdayakan masyarakat sekitar, OOA yang merupakan perusahaan trading, telah mengangkat citra hasil kerajinan dari sekedar produk untuk oleh-oleh menjadi usaha industri yang mencapai pasar internasional. Perusahaan yang berdiri di Tembi tahun 1997 itu menjalin kerjasama dengan penduduk lokal, memadukan ketrampilan penduduk Tembi dan sekitarnya mengolah material yang sebelumnya tidak disadari nilainya. Kerja sama itu menghasilkan bisnis handicraft yang mampu menyumbang devisa di samping mengangkat kualitas dan nama Indonesia di pasar internasional yaitu di Amerika Serikat, Eropa, dan kawasan lainnya. Setelah membawa produk Indonesia, terutama produk perajin dari Lombok hingga Sukabumi ke pasar manca negara, atas desakan berbagai pihak agar OOA memasarkan produk di Indonesia, maka OOA dalam payung "Warwick Purser Lifestyle" membuka empat outlet di Jakarta, dan dua outlet di Bali, serta berencana menambah di kota-kota besar lain sebelum ke Malaysia dan Singapura. Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Parangtritis km 8,6 Bantul itu, saat ini menangani proses kreasi dan produksi serta pemasaran barang-barang kerajinan yang jenisnya mencapai hingga 30.000 item. Dalam kesempatan itu Warwick juga mengatakan bahwa OOA akan tetap meneruskan usaha untuk membantu pengembangan industri kerajinan di seluruh Indonesia. "Sekarang ini kami ada program training di Tembi untuk pengrajin dari Aceh dan Nias, juga kerjasama dengan Kota Sukabumi untuk mengembangkan industri kerajinan di daerah itu," katanya. Ia juga menyebutkan, pihaknya menjalin kerjasama dengan Ibu Akbar Tandjung untuk pemulihan kerajinan batik di Laweyan Solo, juga permintaan dari Bapak Menteri Aburizal Bakrie untuk membantu sebuah kampung di Lombok dengan kerajinan tenunnya, serta proyek di Pacitan untuk mengawasi workshop produksi barang dari marmer dan batu. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya akan menjadi direktur untuk sebuah proyek di Jakarta yaitu House of Indonesia yang menyediakan lahan 5.000 meter persegi untuk memamerkan kerajinan Indonesia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006