Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.109 Kepala Keluarga di Jakarta akan terkena relokasi terkait pelaksanaan Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta atau Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Sarana dan Prasarana Kota Provinsi DKI Jakarta, Andi Baso dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta, Senin, mengungkapkan warga yang akan terkena relokasi adalah yang tinggal di sekitar Sunter Hulu, Kali Besar, Kali Jelakeng, Kali Krukut, Cideng, Banjir Kanal Barat, Kali Sentiong Utara dan Waduk Sunter Utara.

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI akan mengadakan verifikasi terhadap 1.109 Kepala Keluarga tersebut bersama camat, lurah dan walikota setempat dengan tim independen. Setelah itu, akan diadakan pertemuan dengan masyarakat. kata Andi.

Pemerintah akan menyediakan sejumlah rumah susun, rumah singgah dan lahan untuk merelokasi penduduk.

Proyek mitigasi banjir tersebut diresmikan pada Senin (30/1) dan akan didanai melalui pinjaman sebesar 140 juta dolar AS dari Bank Dunia, dan 50 juta dolar AS dari pemerintah pusat dan Pemprov DKI.

Proyek yang juga dikenal sebagai Inisiatif Pengerukan Darurat Jakarta (JEDI) tersebut akan mulai dilaksanakan pada September 2012 dan dijadwalkan selesai pada 2016.

Proyek tersebut akan merehabilitasi sekitar 67,5 km dari 11 bagian kanal utama dan 65 hektar dari empat waduk akan dikeruk untuk mengembalikan kapasitas operasinya, kata Fauzi.

Sejumlah kawasan yang akan direhabilitasi di Jakarta, antara lain Sunter Hulu, Kali Jelakeng, Kali Krukut, Kali Ciliwung, Cideng, Banjir Kanal Barat, Kali Sentiong Utara, Waduk Sunter Utara dan Waduk Sunter Selatan.
(A059)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012