Jakarta (ANTARA News) - Mantan kapten timnas Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Van Bronckhorst, membawa International Team meraih kemenangan 2-0 atas Dream Team Indonesia pada pertandingan Starbol di Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu.

Meski tidak mampu menciptakan gol, pemain keturunan Saparua Maluku itu mampu memberikan umpan manis sehingga Emanuel de Porras mampu menjebol gawang Kurnia Meiga pada menit 5.

Mantan pemain Barcelona FC itu bahkan berperan besar pada terciptanya gol kedua bagi International All Star. Lewat umpan panjang terukur mampu diteruskan oleh Beto Goncalves pada menit 22 sehingga mengubah kedudukan menjadi 2-0.

Van Bronckhorst yang datang sebagai bintang tamu pada pertandingan Starbol terlihat dominan selama 45 menit awal atau selama pemain kelahiran Rotterdam Belanda itu.

Sisa-sisa kemampuannya dalam mengolah bola sangat terlihat jauh di atas kemampuan pemain yang lain meski hampir satu tahun terakhir tidak turun pada pertandingan resmi selayaknya Starbol.

Permainan cantik yang diperagakan oleh mantan pemain Arsenal itu juga mendapatkan apresiasi dari penonton yang memadati Gelora Bung Karno maupun pemain yang turun pada pertandingan Starbol

"Kami memang memberikan kesempatan pada semua pemain terpilih untuk bermain. Hasilnya bagus meski belum mampu memenangkan pertandingan," kata pelatih Dream Team Indonesia, Rahmad Darmawan.

Menurut dia, pada babak pertama timnya ditekan habis oleh International All Star sehingga harus kebobolan dua gol. Setelah melakukan penggantian seluruh pemain pada babak kedua mampu memberikan perlawanan meski tidak mampu menciptakan gol.

"Gio (sapaan Giovanni Van Bronckhorst) sangat berperan pada babak pertama. Gio memberikan contoh yang bagus dalam bermain bola," kata pelatih Persija Jakarta itu.

International Team yang dilatih oleh Jacksen F Tiago merupakan gabungan pemain asing yang bertanding dikompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI).

Sedangkan Dream Team Indonesia merupakan pemain terbaik dari ISL dan LPI yang datang dari tiga generasi mulai era Bima Sakti, Bambang Pamungkas hingga era Kim Jeffery Kurniawan.(*)
(T.B016/T009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011