Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, mendatangi rumah warganya, salah seorang ABK kargo milik Arab Saudi, Surya Hidayat Pratama, di Jalan Cenderawasih, Makassar, setelah mengetahui warganya itu disandera milisi Al Houthi Yaman.

"Banyak berdoa untuk keselamatan Pak Surya. Saya yakin negara tidak akan tinggal diam jika ada warganya yang menjadi sandera di luar negeri," ujar Pomanto saat berbincang dengan istri dan orangtua Hidayat di Jalan Cenderawasih, Makassar, Senin.

Baca juga: DPR: Kemlu aktif bebaskan WNI di kapal tanker Korsel

Ia mengatakan, kehadirannya di rumah korban yang diterima istri Pratama, Sri Rahayu, untuk memberikan dukungan moril agar tetap tabah dan berdoa untuk keselamatan seluruh sandera tersebut.

"Saya datang ke rumahnya pak Surya, korban penyandera di Yaman. Kami mengunjungi ayah beliau, istri beliau, ibunda beliau, keluarga besar beliau. Tidak lain kami datang kemari untuk memberi dukungan. Insya Allah negara pasti tidak akan tinggal diam," katanya.

Baca juga: Seorang sandera WNI meninggal dalam baku tembak di Filipina

Adapun upaya dia selaku pucuk pemerintah setempat yakni mendukung keluarga dan siap siaga jika pihak keluarga korban membutuhkan bantuan apapun serta mengusahakan semua jalur informasi yang bisa menghubungkan untuk memastikan kondisi surya saat ini.

Ia pun yakin pemerintah pusat tidak akan tinggal diam dikarenakan kejadian ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia.

Baca juga: Tiga ABK WNI bebas dari penyanderaan di Gabon diserahkan ke keluarga

"Tapi sudah berulang-ulang kali dan Alhamdulillah pemerintah pusat berhasil membebaskan sandera-sandera yang selama ini menjadi bagian dari penyanderaan internasional dalam hal ini negara Indonesia," kata dia.

Ia juga berharap agar semua warga Makassar ikut mendoakan korban agar bisa selamat pulang sampai ke Tanah Air.

Baca juga: Indonesia koordinasi dengan Filipina terkait WNI disandera Abu Sayyaf

"Kami berharap beliau bersabar dan terus berdoa. Saya meminta warga Makassar untuk mendoakan surya yang sekarang dalam status penyanderaan dapat perlindungan Allah dan diberikan kebebasan. Dan Insya Allah kita semua diberi kesabaran," katanya.

Sebelumnya, kapal kargo milik Arab Saudi yang disandera milisi Al Houthi Yaman karena membawa amunisi.

Baca juga: Lima WNI disandera lagi, Mahfud cari langkah jangka panjang

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022