Kota Bogor (ANTARA) - Kepala Pengawas Bendung Katulampa Andi Sudirman menyatakan debit air aliran Sungai Ciliwung di wilayahnya terpantau masih aman meski hujan seharian diprediksi terjadi di Wilayah Bogor, Selasa.
 
"Bendung Katulampa masih aman, normal sejak dini hari," ujarnya kepada wartawan di Kota Bogor.
 
Andi menuturkan intensitas hujan sedang hingga ringan terjadi di wilayah Bogor sejak dini hari.
 
Pada pukul 02.00 - 07.00 WIB hujan dengan intensitas sedang masih terjadi di Bogor dan sekitarnya dengan debit air di Bendung Katulampa masih 30 sentimeter (cm) atau masih di bawah batas aman 50 cm.

Baca juga: Bendung Katulampa Bogor sempat siaga 3

Baca juga: Banjir di Jakarta Barat akibat kiriman dari Bogor
 
Sementara di Posko Pemantau Cibalok, Gadog aliran air Sungai Ciliwung itu terpantau normal 20 cm dengan debit air 2.863 liter/detik.
 
Padahal sebelumnya, Tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa sempat pada posisi 60 cm atau Siaga 4 Banjir Jakarta pada pukul 22.00, Senin (6/12), tetapi berangsur surut, seiring intensitas hujan ringan.
 
Namun demikian Andi Sudirman mengimbau agar masyarakat di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung di Bogor, Depok, dan Jakarta tetap waspada.
 
Sebab, intensitas hujan di hulu Ciliwung, Puncak Bogor pada Selasa pagi terpantau tinggi hingga sedang.
 
"BMKG masih memprediksi hujan akan terjadi di Bogor sepanjang hari, debit air bisa saja meningkat," ujarnya lagi.
 
Di tempat terpisah, Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hadi Saputra menyebutkan mulai Januari hingga Februari 2022 wilayah Bogor diprediksi mengalami puncak musim penghujan dengan rata-rata curah hujan (CH) 100 hingga 150 mm/hari.
 
Menurut Hadi Saputra wilayah Bogor pada dasarnya merupakan wilayah penghujan sepanjang tahun. Hanya saja, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm/hari.
 
"Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologis," katanya.*
   

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021