kami juga ada aksi sosial seperti di Padang dan Bukit Tinggi yakni pemeriksaan mata
Palembang (ANTARA) - Komunitas pencinta mobil antik volkswagen, Volkswagen Van Club asal Jakarta menyambangi sejumlah kota-kota di Sumatera untuk menjalankan misi promosi wisata dan kegiatan sosial.

Kegiatan "touring" dimulai sejak 19 November 2021  melibatkan 14 kendaraan itu telah mendatangi Bengkulu, Jambi, Padang, Bukit Tinggi, Pekan Baru, Medan, Aceh, dan Palembang.

Ketua Volkswagen Van Club Pudji Hartanto di Palembang, Minggu, mengatakan, perjalanan ini tidak terhenti di Kota Palembang tapi akan dilanjutkan ke Lampung untuk kemudian finis di Jakarta.

“Selain tentunya ingin membantu promosi wisata daerah-daerah di Sumatera, kami juga ada aksi sosial seperti di Padang dan Bukit Tinggi yakni pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis,” kata Pudji yang merupakan Komisioner Kompolnas ini.

Ia mengatakan melalui program "Mataku Jendelaku", VVC yang beranggotakan 520 orang bekerja sama dengan Lions Club.

“Khusus untuk pemeriksaan mata ini, kami mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk memeriksakan kesehatan anaknya sejak dini karena mereka saat ini banyak beraktivitas dengan gadget,” kata dia.

Dalam perjalanan "touring" itu, tim diperkuat oleh tim mekanik untuk memastikan setiap kendaraan dalam kondisi prima dan layak melakukan perjalanan berpuluh-puluh kilometer.

Menurutnya, kendaraan buatan Jerman ini relatif bandel walau melewati medan berbahaya seperti saat melaju di tanjakan ‘kelok sembilan’ di Sumatera Barat.

“Harga mobil ini terbilang masih tinggi asalkan terawat, bisa Rp100 juta hingga Rp200 juta-an. Rata-rata ini mobil tahun 1960-an, yang jelas masih banyak yang cari karena empuk dan nyaman,” kata dia.

Sejauh ini, para pencinta mobil volkswagen memanfaatkan VVC sebagai wadah untuk bertukar pengalaman dalam merawat mobil tersebut. Selain itu juga untuk media bersilaturahmi dan membuat paguyuban.
Baca juga: Mobil volkswagen keliling DKI untuk mempercepat vaksinasi
Baca juga: Lima pasang penganten nikah bareng di mobil antik
Baca juga: Bus kayu Pownis di Museum Timah Indonesia raih penghargaan

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021