Kelompok masyarakat Suku Tiga ini belum tersentuh pendidikan karena tinggal di pedalaman hutan. ...
Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah memberikan akses pendidikan bagi masyarakat suku adat tertinggal.

Menurutdia, masih banyak suku yang belum dikenal. Salah satunya, Suku Tiga, yang mendiami wilayah pegunungan di Desa Muara Dua, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
 
"Kelompok masyarakat Suku Tiga ini belum tersentuh pendidikan karena tinggal di pedalaman hutan. Maka, penting bagi pemerintah menyediakan akses pendidikan untuk mereka," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
   
Ia mengatakan, Suku Tiga hidup di antara hutan belantara dan termasuk pada masyarakat yang tertinggal. Mereka tinggal di antara Bukit Tinggi Ari dan Gunung Kumbang yang mengapitnya.
 
"Dengan kehidupan yang serba seadanya, baik segi ekonomi maupun pendidikan, Suku Tiga terus bertahan. Mereka butuh sentuhan pemerintah," ujar LaNyalla.
 
Menurutnya, suku dan masyarakat yang masih tertinggal dan minim akses merupakan permasalahan tersendiri.
 
Mereka perlu menjadi perhatian pemerintah agar kelompok-kelompok masyarakat seperti ini dapat hidup layak secara ekonomi dan mendapat layanan pendidikan yang memadai.
 
"Keberadaan masyarakat suku adat sebenarnya adalah kelompok yang akrab dengan alam dan menjaga alam. Dan kita dapat fokus pada pendidikan yang berbasis kelestarian alam," tuturnya.

Baca juga: Askrindo hadirkan "MoPi" tingkatkan akses pendidikan di Labuan Bajo
 
LaNyalla menyarankan kepada pemerintah untuk menggandeng stakeholder terkait yang selama ini fokus terhadap perkembangan masyarakat Suku Tiga.
 
"Pendidikan yang diberikan tidak dalam maksud untuk mengubah identitas mereka, sebaliknya justru untuk memperkuat eksistensi kelompok masyarakat suku-suku pedalaman," ujar LaNyalla.
 
 
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021