"Komitmen ini juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100 persen akses air minum layak, termasuk 15 persen air minum aman, dan 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15
Magelang (ANTARA) - Direktur Perumahan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Tri Dewi Virgiyanti mengapresiasi kemitraan USAID dalam mendukung komitmen besar Pemerintah Indonesia untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals (TPB/SDGs) tahun 2030.

"Komitmen ini juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100 persen akses air minum layak, termasuk 15 persen air minum aman, dan 90 persen akses sanitasi layak, termasuk 15 persen sanitasi aman," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut pada lokakarya purna program USAID IUWASH Regional Jawa Tengah di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Wapres minta Bappenas segera wujudkan pencapaian SDGs di Indonesia

Virgiyanti menuturkan bahwa komitmen kuat Pemerintah Indonesia dan kemitraan dengan USAID akan berkontribusi dalam pencapaian TPB/SDGs tahun 2030.

Ia mengatakan selama lebih dari lima tahun, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah bekerja di Provinsi Jawa Tengah untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai target pembangunan sektor air minum dan sanitasi.

Melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS), katanya, USAID bekerja sama dengan pemerintah daerah, penyedia layanan air minum dan sanitasi, serta sektor swasta untuk layanan air minum dan sanitasi aman bagi penduduk yang rentan di daerah perkotaan. Dengan pendampingan USAID memperbaiki perilaku higiene dan meningkatkan kebutuhan akan air minum dan sanitasi aman.

Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyampaikan meskipun lima tahun adalah waktu yang singkat, pihaknya melihat eratnya kemitraan dengan USAID telah membawa perubahan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin perkotaan.

Baca juga: PPN: Sinergi triple helix hasilkan inovasi bagi kemajuan bangsa

Menurut dia kegiatan USAID IUWASH PLUS telah menghasilkan inovasi yang mendukung keberlanjutan akses air minum dan sanitasi yang aman, terutama bagi penduduk perkotaan yang rentan.

Beberapa dukungan yang diberikan USAID adalah penyusunan 31 peraturan baru untuk meningkatkan akses air dan sanitasi, serta penilaian kerentanan dan rencana aksi di tiga wilayah dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah.

USAID juga mendorong investasi untuk mendukung perbaikan air dan sanitasi dari APBD dan swasta sebesar Rp1.4 trilliun. Dua puluh pengusaha sanitasi lokal juga mendapat dukungan USAID untuk meningkatkan operasi bisnis dan memperluas layanan mereka di masyarakat.

"Perubahan penting semacam ini tidak hanya terjadi di kota-kota yang didukung USAID tetapi juga direplikasi di seluruh Indonesia," kata Yulianto.

Contracting Officer USAID Indonesia Brian Chang mengatakan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID sangat gembira dapat mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencapai target layanan air dan sanitasi melalui program IUWASH PLUS.

"Bersama-sama kemitraan kami telah memberikan akses air bagi lebih dari 169.375 orang, termasuk 80.310 orang dari masyarakat berpenghasilan rendah dan akses sanitasi aman untuk lebih dari 181.430 orang di tujuh kota/kabupaten, yaitu Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonosobo.

Ia menyebutkan ada 13 kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung perbaikan sektor ini. Kemitraan telah berhasil mendorong investasi sebesar Rp1,4 triliun untuk pembangunan sektor air dan sanitasi. 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021