Dari sebelas kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi
Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,18 persen pada Oktober 2021 dengan kenaikan pada seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan di Surabaya, Jatim, Senin mencatat tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2021 sebesar 1,39 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) sebesar 2,13 persen.

Ia mengatakan dari sebelas kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi dengan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,52 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2021 antara lain minyak goreng, rokok kretek filter, daging ayam ras, cabai merah, angkutan udara, jeruk, sop, bubur, beras, dan anggur," kata Dadang.

Selain itu, pada Oktober 2021 dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok memberikan sumbangan inflasi cukup besar dan enam kelompok lainnya memberikan andil inflasi yang sangat kecil.

Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen, kelompok transportasi sebesar 0,03 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sedangkan kelompok yang memberikan andil inflasi sangat kecil adalah kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Sementara itu, berdasarkan perhitungan angka inflasi di delapan kota indeks harga konsumen (IHK) Jawa Timur sepanjang Oktober 2021, seluruhnya mengalami inflasi.

Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Surabaya sebesar 0,20 persen, disusul Malang 0,19 persen, Kediri 0,18 persen, Probolinggo 0,13 persen, Madiun 0,09 persen, Jember 0,04 persen, serta Banyuwangi dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen.

"Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2021) di delapan kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,64 persen. Sedangkan, kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Banyuwangi sebesar 0,58 persen," katanya.

Baca juga: BPS catat inflasi 0,12 persen pada Oktober 2021
Baca juga: BPS: Kinerja ekspor Jatim September 2021 meningkat 0,17 persen
Baca juga: Jawa Timur alami inflasi 0,26 persen pada Agustus 2021

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021