perempuan juga bisa setara dengan laki-laki
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin mengatakan kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan belum setara dengan laki-laki.

"Data-data memperlihatkan perempuan belum lebih sejahtera dan belum setara sejahteranya dan juga masih lebih rendah kualitas hidupnya dari laki-laki," kata Lenny N. Rosalin dalam webinar bertajuk "Pentingnya Menabung untuk Masa Depan Lebih Sejahtera" yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Data Indeks Pembangunan Indonesia (IPM) menunjukkan meski angkanya meningkat dari waktu ke waktu, namun kesenjangan gender masih terjadi. Artinya terjadi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi sebagai variabel pembentuk IPM.

Begitu pun dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Kesenjangan tertinggi dalam IPG disebabkan rata-rata pengeluaran per kapita laki-laki dan perempuan yang jauh berbeda.

Baca juga: Jadi tuan rumah ACW Chair Indonesia dorong kesetaraan gender
Baca juga: Bintang Puspayoga ajak setiap sektor pembangunan kedepankan kesetaraan


Dia mengatakan rata-rata pengeluaran perempuan per kapita Rp9,2 juta per tahun, sedangkan rata-rata pengeluaran laki-laki per kapita Rp15,8 juta per tahun.

"Jadi untuk kesehatan masih senjang. Pendidikan tidak terlalu senjang. Dari dari sisi ekonomi, pengeluaran per kapita adalah potret dari ekonomi yang mana senjangnya semakin jauh ya antara perempuan dan laki-laki," tutur Lenny.

Lenny menyebut masih tingginya kesenjangan gender merupakan latar belakang diluncurkannya Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) Perempuan.

"Kenapa ada SNKI Perempuan? Karena ingin mengejar kesenjangan ini agar perempuan juga bisa setara dengan laki-laki," urai Lenny.

Baca juga: Menko PMK: Kesetaraan gender akan percepat pembangunan
Baca juga: KemenPPPA: ANRI dukung strategi pengarusutamaan gender Indonesia

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021