Jayapura (ANTARA) - Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memuji langkah PP Pertina menindaklanjuti kericuhan yang sempat menyeruak dalam rangkaian pertandingan tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Marciano menyaksikan langsung sejumlah laga perempat final kelas-kelas putra PON Papua di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Sabtu, dan ia mengaku diberi kesempatan untuk berbicara langsung menitipkan pesan kepada para hakim dan wasit yang bertugas selama ajang tersebut.

"Kemarin ada insiden kecil dan itu langsung ditindaklanjuti oleh Ketum Pertina dengan melakukan evaluasi menyeluruh tentang penyelenggaraannya," kata Marciano ditemui selepas rangkaian laga.

"Hari ini saya lihat penyelenggaraannya nyaris sesuai dengan yang kita harapkan. Potensi gangguan semakin kecil," ujarnya menambahkan.

Menurut Marciano guna menjamin kelancaran pertandingan tinju, maka semua pihak yang terlibat baik itu atlet, wasit hingga ofisial tim harus menjunjung sportivitas tinggi serta bersikap obyektif.

"Dengan begitu para penonton bisa dibuat betul-betul bangga atas prestasi atlet-atletnya," katanya.

"Saya tadi berkesempatan berbicara langsung dengan para hakim dan wasit, saya titipkan kepada mereka untuk memberikan penilaian seobyektif mungkin.

"Siapapun yang terbaik, dia wajib untuk menang. Jadi tidak boleh ada penilaian yang menimbulkan kontroversi kepada penontonnya," ujar Marciano menambahkan.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu juga meyakini bahwa perhatian penuh yang diberikan Ketum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak akan bisa mencegah berulangnya kesalahan serta kontroversi yang selama ini kerap meliputi pertandingan tinju.

"Masih ada beberapa rangkaian pertandingan, saya harapkan keragu-raguan kita terhadap penyelenggaraan tinju ini semakin berkurang, karena semua bekerja keras memperbaikinya," tutupnya.

Sementara itu Komaruddin menyatakan bahwa hingga hari kelima penyelenggaraan pertandingan tinju di PON Papua, ia telah memutuskan untuk mengistirahatkan tujuh orang wasit dan hakim sebagai hasil evaluasi rutin.

Sebelumnya pada Jumat (8/10) sempat terjadi kericuhan di arena tinju setelah petinju DKI jakarta Jill Mandagie tidak terima dengan keputusan kalah dari wakil Nusa Tenggara Timur Lucky Mira Agusto Hari.

Reaksi tidak terpuji Jill belakangan memicu emosi dari sejumlah panitia pertandingan serta penonton yang mengirim bogem mentah kepada petinju DKI tersebut.

Baca juga: Brimob dari NTB dikerahkan guna bantu pengamanan laga tinju PON Papua
Baca juga: Lima hari pertandingan, Pertina istirahatkan tujuh wasit dan hakim
Baca juga: Tiga laga cepat warnai perempat final tinju welter ringan putra PON

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021