Sutrisno yang mengalami depresi akibat tekanan kebutuhan ekonomi.
Cilacap (ANTARA) - Tim search and rescue (SAR) gabungan mengevakuasi dua korban tenggelam yang berhasil ditemukan dalam operasi SAR yang digelar di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya.

"Dalam operasi SAR yang digelar di Sungai Serayu, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, kami berhasil menemukan korban atas nama Sutrisno (40), warga Desa Srowot RT 02 RW 04, Kecamatan Kalibagor," katanya, di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan korban atas nama Sutrisno ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bawah Jembatan Serayu Banyumas atau sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian ke arah hilir pada Jumat ini, pukul 08.45 WIB.

Setelah dievakuasi dengan menggunakan perahu karet, kata dia, jenazah Sutrisno segera dibawa ke Puskesmas Kalibagor untuk menjalani pemeriksaan sebelum dipulangkan ke rumah duka.

"Sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sutrisno yang mengalami depresi akibat tekanan kebutuhan ekonomi diketahui berlari di tepian Sungai Serayu yang memiliki kedalaman air sekitar 30 sentimeter ke arah barat menuju batuan cadas pada Rabu (6/10), sekitar pukul 04.00 WIB," kata Nyoman.

Ia mengatakan sejumlah saksi berusaha memanggilnya, namun Sutrisno tidak menyahut hingga akhirnya warga menduga korban yang diketahui tidak bisa berenang itu hilang akibat tenggelam di Sungai Serayu.

Sementara dalam operasi yang digelar di Kabupaten Cilacap, kata dia, tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad nelayan asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat atas nama Eko Purdianto (65) yang dilaporkan tenggelam di perairan selatan Gunung Srandil, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap.

Dia mengatakan jenazah Eko Purdianto ditemukan dalam kondisi mengambang sekitar 3,5 mil laut atau 6,482 kilometer dari lokasi kejadian ke arah barat pada Jumat, pukul 09.10 WIB.

Setelah dievakuasi menuju Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap dengan menggunakan rigid inflatable boat (RIB), lkata dia, jenazah Eko Purdianto langsung dibawa ke RSUD Cilacap untuk menjalani pemeriksaan sebelum dipulangkan ke rumah duka di Desa Salasari RT 01 RW 15, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

"Peristiwa naas yang dialami Pak Eko Purdianto terjadi saat korban sedang menebarkan jaring guna menangkap ikan di perairan selatan Gunung Sradil bersama rekannya pada Rabu (6/10), pukul 06.00 WIB. Korban yang melihat ada ikan gogokan mengambang di jaring segera menceburkan diri ke air bersama rekannya guna mengambil ikan-ikan tersebut," katanya.

Akan tetapi setelah dua jam berada di dalam air, kata dia, korban tidak segera muncul ke permukaan hingga akhirnya dilaporkan tenggelam, sedangkan rekan korban yang turut menceburkan diri ke air dapat diselamatkan oleh nelayan asal Cilacap yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan dengan ditemukannya dua korban tenggelam tersebut, operasi SAR yang digelar di Kabupaten Banyumas dan Cilacap dinyatakan ditutup.

"Selanjutnya, seluruh personel yang terlibat dalam dua operasi SAR tersebut dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," katanya pula.

Menurut dia, personel yang terlibat dalam operasi SAR di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas berasal dari Basarnas KPP Cilacap, BPBD Kabupaten Banyumas, Polsek Kalibagor, Koramil Kalibagor, Tagana Banyumas, PMI Banyumas, Serayu Rescue, Cilacap Rescue, SAR Banyumas, Celeng Rescue, FAJI Banyumas, SAR Seri, serta dibantu keluarga dan masyarakat setempat.

Sementara personel yang terlibat dalam operasi SAR di perairan selatan Gunung Srandil berasal dari Basarnas KPP Cilacap, Satpolair Polres Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, HNSI Cilacap, RAPI, Cilacap Rescue, SAR MTA, serta dibantu keluarga korban. 
Baca juga: BPBD OKU evakuasi jasad seorang warga tenggelam di Sungai Ogan
Baca juga: Petugas gabungan evakuasi korban kapal Pengayoman IV

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021