Lima korban selamat sudah dalam kondisi membaik dan rencananya mereka dievakuasi ke Kota Tual
Ambon (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon merencanakan evakuasi lima ABK KM Hentri yang terbakar, dari Desa Mun di Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara menuju Kota Tual, Maluku.

"Lima korban selamat sudah dalam kondisi membaik dan rencananya mereka dievakuasi ke Kota Tual oleh Tim Rescue Pos SAR Tual namun masih terkendala peringatan dan cuaca ekstrem," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari di Ambon, Jumat.

Lima korban selamat musibah terbakarnya KM. Hentri adalah Ardin Rahman, Angga Framudia, dan Asep Suryana yang berasal dari Sukabumi, kemudian Hengky asal Palembang, serta La Asri dari Ambon.

Baca juga: Ditolong nelayan, KSOP: Baru lima ABK KM Hentri ditemukan selamat

Mereka berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan asal Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara dan dibawa ke Desa Mun (Pulau Tanimbar Kei) guna mendapatkan perawatan.

Menurut dia, Tim SAR pada Jumat ini melakukan operasi pencarian pada hari ketiga terhadap 25 ABK KM Hentri di sekitar perairan Kepulauan Yamdena, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar Kei di Kabupaten Maluku Tenggara.

"Sejak pagi hari pukul 08.10 WIT, Basarnas Ambon mengerahkan Tim Rescue Unit Siaga SAR Dobo beserta Unsur Potensi SAR dengan menggunakan Kapal KP 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku menuju LKK guna melaksanakan Ops SAR pada koordinat 6° 18’ 32.10’’ S - 132° 17’ 17.34’’ E, Jarak ± 121,38 NM dengan Heading 253° arah Barat Daya dari Unit Siaga SAR Dobo," ujar Mustari.

Baca juga: Lanal Saumlaki sisir pulau-pulau kecil cari korban KM Hentri

Selama operasi SAR hari ini, cuaca diselimuti hujan ringan, angin Timur – Tenggara berkecepatan 25 knots, dan tinggi gelombang mencapai 5 meter.

Unsur SAR yang terlibat di antaranya unit Siaga SAR Dobo, Pos SAR Tual, Polairud Polda Maluku, Polairud Polres Dobo, Lanal Tual, dan Lantamal IX Ambon dengan menggunakan KP 3002 Teluk Ambon dan KRI Layaran milik TNI-AL.

Sementara Pos SAR Tual terus berkoordinasi dengan Dandim 1503 Maluku Tenggara dan Wakapolres Maluku Tenggara untuk melibatkan Unsur Potensi SAR yang ada di Pulau Tanimbar dalam Hal ini Babinsa dan Bhabinkamtipmas.

Baca juga: Lima korban kebakaran kapal KM Hentri dirawat di Tanimbar Kei Malra

Tujuannya agar bisa dilakukan pengarahan masyarakat setempat untuk pelaksanaan Operasi SAR bila cuaca membaik dan memungkinkan, sebab sampai saat ini wilayah Perairan Maluku Tenggara terpantau rawan untuk beberapa hari ke depan.

Basarnas Ambon juga terus berkoordinasi dengan Guspurla Ambon dalam hal Pengarahan Unsur Potensi SAR dengan menggunakan Kapal KRI Layaran untuk pelaksanaan Operasi SAR KM Hentri.

Baca juga: Cuaca buruk hambat operasi SAR cari 25 nelayan hilang

Sebelumnya Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada 15 Agustus 2021 kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta hendak menuju Merauke, Provinsi Papua.

Namun ketika berlayar sekitar 50 mil laut antara Perairan Kepulauan Yamdena dan Pulau Tanimbar Kei (Kabupaten Maluku Tenggara), kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal disertai kobaran api dari dalam kapal sekitar pukul 05.00 WiT dini hari tanggal 3 September 2021.

Para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut, namun informasi dua orang ABK tewas terjebak di dalam kapal, lima orang ABK berhasil selamat dan 25 lainnya dinyatakan hilang.

Baca juga: Puluhan ABK belum diketahui nasibnya setelah kebakaran KM Hentri
 

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021